Fiction
Cerpen: Pagi Harinya Aku Teringat…

25 Nov 2018

 
Kutemui diriku di Boston, dan Fernando datang mengetuk pintu rumahku. Dia bilang dia sudah baca buku yang kutulis. “Kamu pasti pintar,” katanya, “coba jelaskan, apa itu Tuhan?” Sejak itu kami berlayar menembus angkasa, menyelami perpustakaan demi perpustakaan, mereguk halaman demi halaman, mencari Tuhan di tiap lekuk aksara dan ruang antarkata.
 
Suatu malam aku mengisi tas dengan kondom dan berlari ke tempatnya, nyaris terjungkal tong sampah yang tergulir dan ranting-ranting yang berguguran. Kami mencari Tuhan selama beberapa saat, lalu kukatakan bibirku benar-benar kering dan aku berusaha menemukan pelembap di dalam tas. Kutumpahkan isi tasku ke tempat tidurnya. Kondom berwarna pelangi tersebar di seprai hitam.
 
Dia berkata, “Boleh aku minta? Aku mau ke pesta nanti. ”
 
“Aku bukan wanita di hadapanmu?”
 
“Kau bisa jadi apa saja yang kau inginkan.”
 
“Lalu kenapa aku tidak boleh mati?”
 
Dia hanya menggandeng tanganku dan membawaku naik mobil.
 
Kami mengarungi jalan-jalan raya, cerminan angkasa malam, hingga aku melihat garis-garisnya tampak seperti ‘Aku’ yang menjulang. Fernando mengikuti garis-garisnya dari Boston ke Hong Kong. Aku mengikuti garis-garisku ke Melbourne.
 


Topic

#fiksi, #cerpen

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?