Fiction
Cerita Pendek: Pria Sinterklas

25 Dec 2018

 
Sejurus terdengar O, Holy Night berkumandang di sela-sela udara.
 
“Carolling! Yuk, kita ke depan taman.” Kau menggandeng tanganku.
 
Sekelompok remaja bertopi Sinterklas dengan syahdu menyanyikan lagu-lagu Natal akapela.
 
Suara mereka begitu jernih, membawa perasaan gamang di hati. Ternyata aku begitu merindukan Natal, atau seseorang? Diam-diam aku melirikmu, raut wajah yang begitu membiaskan suasana Natal.
 
Lima lagu selesai, kau masih menggenggam tanganku.
 
“Besok malam Natal. Apa kamu mau ikut ke Gereja St. Joseph? Dekat sini, kok.”
 
Sudah lama sekali aku tidak pergi ke gereja, sejak aku kecewa pada Sinterklas dan Natal, tapi pergi bersamamu menggerakkan semangatku.
 
Aku mengangguk.
 
Oke, besok kita ketemu di taman lagi, ya. Jam-jam seperti biasa.” Kamu menyunggingkan senyum.
 
Aku sengaja memilih untuk jalan menuju stasiun MRT agar dapat lebih lama menikmati waktu bersamamu. Kita berjalan dalam diam sepanjang Victoria Street, melalui gedung-gedungputih peninggalan kolonial yang sudah dialihfungsikan menjadi pusat belanja ataupun kafe. Dengan tangan masih saling menggenggam, hatiku perlahan mulai berbicara.
 
Keesokan harinya, aku terpaksa tidak menepati janji padamu. Panggilan dari Jakarta memaksaku untuk kembali segera.
 
Sinterklas yang merusak kebahagiaan Natalku bertahun-tahun, mendadak pergi. Papaku kena serangan jantung.
 
Mama, wanita yang telah berpisah darinya bertahun-tahun, tetap meratap menangisi kepergiannya. Aku mendesah, entah lega atau sesal. Bagaimanapun, aku tak bisa lagi menyayanginya.
 
Aku membawa kenangan itu terus, melewati bulan demi bulan yang basah sampai akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari pekerjaanku yang sangat menyita waktu, membuka toko kue kecil sambil menuangkan kenanganku, seperti ketetapanku mengikuti Saint-Exupery dulu.
 


Topic

#fiksi, #cerpen, #natal

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?