Fashion Trend
Kiat Penting Membangun Bisnis Fashion

4 Dec 2020


Foto: Dok. Asia Pacific Rayon

Pada 27 November 2020, episode keempat dari webseries ‘Everything Indonesia’ bertema ‘Jurus Membesarkan Fashion Brand’ digelar oleh Asia Pacific Rayon (APR) di lokasi Jakarta Fashion Hub yang merupakan co working space yang dirancang khusus untuk penggiat mode dalam negeri. APR adalah produsen viscose-rayon, bahan baku tekstil yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau. Program webinar ini didukung oleh Femina.
 
3 Tantangan Berbeda
Memulai perjalanan bisnis ataupun ekspansi dalam bidang mode, bukan hal mudah. Dibutuhkan kerja keras, ketelatenan, kreativitas, dan tentu saja modal. “Saya memberanikan diri mendirikan rumah mode saya dengan modal Rp500.000 saja,” tutur Ghea Panggabean yang pada tahun ini genap telah 40 tahun berkarya.

Ghea mengaku tidak mendapat dukungan dana dari orang tuanya. “Modal itu saya habiskan untuk membuka tempat produksi kecil di garasi rumah dan membeli alat jahit, benang, dan kain yang terjangkau seperti lurik,” cerita Ghea.

Sementara itu, Irmasari Joedawinata, perancang modestwear asal Bandung juga membagikan tantangannya dalam membesarkan empat brand yang ditekuninya, “Semuanya memiliki pasar dan jenis busananya sendiri,” ungkapnya. Maima yang lebih premium berbeda dengan I.Joeda yang lebih terjangkau untuk busana sehari-hari. Sementara Peniti Hitam dibangun untuk lini perlengkapan busana modest seperti scarf dan dalaman. Adapun, Ada Nir yang baru dibentuk pada masa PSBB bertujuan menampilkan karya seni rupa, yang menjadi keahlian Irma, dalam bentuk busana siap pakai.
 
 “Kebutuhan biaya produksi Maima yang premium pasti besar, sementara untuk I.Joeda dan Peniti Hitam membutuhkan perputaran stock yang cepat. Kalau Ada Nir karena bersama beberapa rekan, maka sumber pendanaan berasal dari beberapa pihak,” Irma sedikit membuka rahasianya. Irma juga berpesan tentang pentingnya diversifikasi produk dan perencanaan yang matang agar bisnis berjalan baik dan panjang.

Memang, tidak mungkin seorang pemain di industri mode langsung membuka beberapa brand sekaligus tanpa perjalanan dan persiapan yang cukup. “Saya memulai karier saya di industri mode dengan mengikuti kompetisi Lomba Perancang Mode (LPM) pada tahun 2015 dan memenangkan juara 1,” cerita Ansy Savitri, perancang muda berbakat yang dikenal melalui busana berwarna-warni segar dan longgar.

Ansy mengaku membutuhkan modal dalam bertahan dan untuk mengembangkan bisnisnya, terutama untuk memproduksi kain yang dengan motif grafis yang dibuatnya sediri. Kini ia sudah memiliki rumah produksi dan butik kecil di bilangan Wijaya, Jakarta Selatan.
 
Solusi Kendala Modal
“Saya sempat kesulitan memikirkan pemodalan produksi pesanan seragam dalam partai besar yang pernah kami terima,” sahut Ghea, bahwa meski sudah menjadi perancang yang mapan, permasalahan modal tetap menjadi kendala sebuah rumah mode dalam mengambil kesempatan bisnis.

Pada kesempatan webinar ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) memaparkan berbagai solusi masalah permodalan yang kerap dialami label baru. Ada berbagai program yang bisa dicermati, misalnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk modal kerja ataupun investasi yang dapat dibayar angsur tiap bulannya, Kredit Usaha Pedesaan (Kupedes) yang bersifat komersial hingga Rp250.000.000 untuk pembiayaan proyek usaha, Kredit Modal Kerja (KMK) yang bersifat komersial dengan nominal yang lebih besar, dan KMK Tangguh yang ditujukan untuk penguatan kembali para pelaku usaha yang terkena dampak pandemi.

Tak hanya modal, BRI juga turut memberikan pembinaan melalui Rumah Kreatif BUMN yang membantu pelaku bisnis untuk lebih siap dan matang dalam menjalankan bisnisnya. “Silahkan langsung datang ke unit BRI terdekat, nanti pimpinan di unit akan mengarahkan program bantuan modal apa yang paling tepat bagi kebutuhan Anda,” jelas Mohammad Abduh Tuasikal, Assistant Vice President Divisi Small Sales Management Bank Rakyat Indonesia. Abduh juga mengingatkan bagi para penerima bantuan dana untuk terus berkomunikasi dan melaporkan kondisi pinjaman dengan BRI, dan mengusahakan agar pembayaran dapat tetap berjalan sesuai jadwal.
 
Passion Dan Komitmen
 “Sebagai perancang, kita harus tahu kelebihan kita, tapi juga terus bereksplorasi, punya kreativitas tinggi, dan work hard! Enggak ada pencapaian tanpa kerja keras,” Ghea berpesan kepada para peserta pada webinar pagi itu.

Ilmu lain diperoleh dari Irmasari yang mengajak pelaku bisnis mode untuk fokus, peka pada keadaan, bijak dalam mengambil keputusan mempertahankan passion. Bisnis mode memang unik karena banyak melibatkan kepekaan dan intuisi pribadi si perancang selain keterampilan dalam hal-hal teknis.

Sebagai perancang muda, Ansy Savitri mengajak untuk terus semangat dan pantang menyerah, “Harus beradaptasi dan harus memiliki perencanaan yang jelas, dan disertai komitmen juga. Agar semua tindakan yang diambil tepat guna,” pesan Ansy Savitri yang ingin terus mengembangkan brand-nya yang masih muda.
 
Mari Bergabung di Jakarta Fashion Hub
Modal memang penting, namun fasilitas yang dibutuhkan dalam pengembangan kreatvitas dan inovasi juga perlu diperhatikan. Masih terbatasnya inkubasi bisnis mode maupun one stop service untuk para pemula mengembangkan ide bisnis modenya dijawab oleh Asia Pacific Rayon (APR) dengan membangun Jakarta Fashion Hub.

Jakarta Fashion Hub (JFH) adalah co-working space terintegrasi untuk para pelaku mode. Didalamnya ada beragam peralatan menjahit, butik, sample room material, dan studio mini untuk pemotretan yangbisa digunakan para anggota. “Tujuannya supaya sama-sama bisa membangun industri tekstil di Indonesia,” kata Sheila Rahmat, Head of Marketing Communication dari Asia Pacific Rayon.

Menurut Sheila, banyak keluh kesah para perancang yang kesulitan mendapatkan atau melihat sampel kain atau tidak bisa membeli kain dalam jumlah terbatas, harus dalam jumlah ratusan meter. “Mari datang kesini, bisa pilih dan beli kain viscose rayon kita. Bisa dibeli sesuai kebutuhan, 1 meter juga bisa,” jelas Sheila.

 Tak hanya fasilitas, kedepannya APR akan melansir banyak kerjasama pengayaan soft skill dalam bentuk workshop yang akan digelar rutin. Salah satunya bekerja sama dengan Femina.

Fasilitas Jakarta Fashion Hub dibuka untuk umum, cukup membayar Rp50.000 untuk menggunakan dari jam 9-5. Selain itu Anda juga dapat bergabung menjadi anggota resmi Jakarta Fashion Hub. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat diihat di situs resmi jakartafashionhub.com ataupun di Instagram @JakartaFashionHub. (f)
 
 


Baca Juga

Kesatria Mode Ramah Lingkungan Menutup Jakarta Fashion Week 2021
Rinaldy Yunardi Melansir Lini Sepatu
Jakarta Fashion Week 2021: Inspiring Creativism


Topic

#ModeFemina, #AsiaPacificRayon, #JakartaFashionHub

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?