Fashion Trend
Kekuatan Paras Oriental di Pergelaran Mode Internasional

24 Jan 2017


Struktur wajah yang tegas khas wanita Kaukasia membuat industri mode terasa monoton selama puluhan tahun.  Itulah yang menyebabkan Richard Avedon, fotografer fashion ternama saat itu, terkesima ketika menemukan Noelie Dasaouza Machado atau sering disebut China Machado. Avedon mati-matian memperjuangkan Machado agar dirinya bisa tampil sebagai model sampul majalah mode ternama Amerika, Harper’s Bazaar, yang tak pernah menampilkan wanita cantik selain wanita kulit putih sebagai sampulnya.
 
Machado memulai karier modelingnya di Paris pada tahun 1954 dengan memperagakan koleksi Hubert de Givenchy dan Balenciaga. Ia disebut-sebut model dan peragawati termahal saat itu.  Kariernya makin melesat setelah pada tahun 1958 bekerja dengan desainer Oleg Cassini, desainer resmi untuk ibu negara Amerika Serikat, Jackie Kennedy, yang secara tidak sengaja melihat Machado di Paris.
 
Wanita berdarah campuran Tiongkok dan Portugis ini pun dibawa Cassini ke New York untuk memperagakan koleksinya, dan sejak itu menjadi model favoritnya. Dari situlah berbagai pintu terbuka, hingga nasib membawanya bertemu dengan Richard Avedon. Kabarnya, saking jatuh cinta pada paras unik Machado, Avedon sempat mengancam  tidak akan memperbarui kontraknya sebagai fotografer, jika Machado tidak tampil pada cover majalah Harper’s Bazaar
 
Menurut André Leon Talley, mantan Editor at Large Vogue, majalah mode pertama Amerika, Harpers Bazaar, belum pernah menggunakan model non-Kaukasia sebelumnya.
 
Meski demikian, kemunculan China Machado nyatanya disukai dan menjadi warna baru dalam industri mode. Wanita kelahiran Shanghai, tahun 1929, ini adalah model dengan kulit ‘eksotis’ pertama yang berhasil memasuki pasar mode internasional.
 
Perlahan tapi pasti, pesona paras Asia khas oriental makin digemari, dan kini bahkan menjadi wajah ‘limited edition’ yang disukai para perancang mode internasional. Lihat saja  pekan mode di beberapa kota kiblat mode dunia: London, Paris, Milan, hingga New York.  Model asal Tiongkok ini mulai diperhitungkan dan menjadi maneken  berjalan membawakan busana dari perancang-perancang kenamaan dunia.
  • Liu Wen (29)
Debut internasionalnya adalah pada Paris Spring Summer Fashion Week 2008 untuk rumah mode Chanel dan Jean Paul Gaultier. Model asal Yongzhou, Hunan, ini juga menjadi model Cina pertama yang berjalan untuk Victoria Secret pada tahun 2009-2012 dan 2016. Tahun 2017 ini ia memperagakan koleksi fall /winter Mugler, Lanvin, dan Bottega Veneta.
  • Mengyao ‘Ming’ Xi (27)
Kariernya bermula sejak memenangkan kontes Elite Model Look pada tahun 2009. Namanya lalu melejit pada tahun 2011, membawakan busana rancangan Riccardo Tisci, Haute Couture, dan koleksi siap pakai Givenchy. Tahun 2016 lalu, ia tampil untuk Chanel, Balmain, juga Victoria Secret.
  • Sun Fei Fei (27)
Memulai kariernya di London Fashion Week pada tahun 2009. Ia berjalan untuk koleksi Nathan Jenden dan Mulberry. Untuk musim 2017, ia menjadi incaran para perancang dan sukses membawakan Chanel, Prada, Vera Wang, Tory Burch, hingga Oscar De La Renta.
  • Xiao Wen Ju (27)
Memiliki fitur wajah yang menggemaskan, model yang melejit setelah menjadi cover Harper’s Bazaar Cina ini berhasil mendobrak pasar New York pada tahun 2010. Ia juga model Tiongkok pertama yang menjadi wajah Marc Jacobs kala itu. Ia lalu berjalan untuk Dior, Prada, Hermes, Oscar De La Renta, Tory Burch, Phillip Lim, hingga pada akhir 2016 lalu ia memulai debut sebagai ‘angel’ pada pergelaran busana Victoria Secret. (f)

Baca juga:
Anda Berani Mencoba Tren Fashion & Beauty Terbaru?
3 Inspirasi Baru untuk Gaya Profesional Anda.
66% Millennials Tidak Terpengaruh Influencer dan Selebritas untuk Tampil Fashionable


Topic

#model

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?