Family
Selain Fisik, Perhatikan Juga Perkembangan Mental Remaja

15 Mar 2019


Foto: Unsplash

Pertumbuhan dan perkembangan remaja bukan hanya dilihat dari fisik, namun juga perkembangan jiwa yang sehat. Kondisi mental yang baik bukan hanya tidak mengalami gangguan kesehatan jiwa, namun juga bagaimana anak menghadapi masalah, berpikir secara jernih dan mengendalikan emosinya.
 
“Seseorang dikatakan sehat ketika dapat menjalankan fungsinya secara normal dan optimal. Ini dapat dilihat dari kemampuan untuk membantu diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari, untuk bekerja atau bersekolah, dan dalam bersosialisasi dengan orang lain,” ujar Nadya Pramesrani, psikolog klinis Rumah Dandelion.
 
Pada masa remaja, terjadi berbagai perubahan yang cepat, baik perubahan fisik, kognitif bahkan psikososial. Apabila individu mengalami kegagalan dalam mencapai tugas perkembangannya, maka akan berdampak pada ketidakbahagiaan, mengalami gangguan psikososial, ketidakstabilan emosi, bahkan pada akhirnya dapat memunculkan gangguan depresi.
 
Data WHO menyatakan,  separuh dari gangguan kesehatan jiwa dimulai sejak usia sekitar 14 tahun. Gawatnya, sebagian besar kasus tidak terdeteksi dan tidak tertangani. Dari sekian banyak gangguan kesehatan jiwa, depresi menjadi nomor satu yang paling banyak terjadi pada remaja.  Ourworldindata.org mencatat jumlah orang dengan depresi dari segala usia dan jenis kelamin di Indonesia sejak 1990 hingga 2016 terjadi kenaikan yang cukup signifikan.
 
Nadya mengatakan, banyaknya remaja yang mengalami depresi ataupun gangguan kesehatan jiwa lainnya tidak hanya melibatkan satu faktor. Resiliensi yang rendah di individu dan yang kedua kurangnya support system di lingkungan sosial adalah dua faktor risiko yang perlu dicermati.
 


Topic

#family, #remaja, #kesehatanmental, #kesehatanjiwa

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?