Family
Perpustakaan Nasional RI Ajak Wanita Untuk Ikut Serta Mengembangkan Literasi

18 Dec 2018


Foto: Aksaramaya
 
Secara alamiah, wanita adalah perpustakaan pertama bagi anak-anaknya. Sebagai seorang ibu, wanita sesungguhnya merupakan pembangun fondasi yang mampu menentukan kualitas sumber daya manusia. Demikian diungkapkan oleh Muhamad Syarif Bando, Kepala Perpustakan Nasional RI dalam konferensi pers acara deklarasi “Gerakan Ibu Bangsa Membaca” di Jakarta.
 
Untuk itulah perlu upaya untuk mengajak wanita agar ikut serta mengembangkan literasi di Indonesia, salah satunya dengan menjadikan aktivitas membaca buku sebagai budaya kebiasaan.
 
Sebagai wujud upaya untuk mengajak para wanita, Perpustakan Nasional RI dan iPUSNAS, aplikasi Perpustakaan Digital membuat program bernama Gerakan Ibu Bangsa Membaca. Program ini diluncurkan di Auditorium Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta pada 13 Desember 2018 lalu.
 
Acara deklarasi Gerakan Ibu Bangsa Membaca ini juga diisi dengan pembacaan kutipan paragraf pilihan dari buku-buku elektronik yang menjadi koleksi iPUSNAS oleh 24 orang wanita seperti Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Najwa Shihab, Duta Baca Nasional, Lia Chandra, Filantropis sekaligus sebagai Alumni Wajah Femina tahun 2000, Chicha Koeswoyo, Cut Mini, Sita Nursanti, Nina Tamam, serta Petty S. Fatimah, Chief Community Officer Femina.
 
Pembacaan berbagai kutipan yang diambil dari buku digital karya penulis perempuan yang koleksinya ada di dalam aplikasi iPUSNAS yang telah dikurasi oleh Pustakawan Perpustakaan Nasional dan tim Aksaramaya tersebut dikemas dalam sebuah pertunjukan enam babak yang mengusung enam tema berbeda di tiap babaknya yakni tentang Indonesia, Manusia, Perbedaan, Memaafkan, Pasangan Hidup dan Cinta.
 
Kutipan-kutipan itu dirangkai menjadi sebuah kisah oleh penulis skenario Titien Watimena. Koreografer dan penata artistik Ari Tulang membantu mengejawantahkan naskah tersebut tak sekadar pembacaan biasa, melainkan menjadi sebuah pertunjukan yang berkesan.
 
Mufidah Jusuf Kalla, istri Wakil Presiden RI, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani serta beberapa tokoh lainnya hadir dalam acara ini.
 
Syarif Bando menambahkan bahwa Gerakan Ibu Bangsa Membaca ini dimaksudkan untuk mengajak para Ibu dan wanita Indonesia lebih berperan aktif dalam kegiatan literasi dan meningkatkan kebiasaan membaca dan menularkan kebiasaan tersebut pada anak-anak dan keluarganya.
 
“Membaca dan membuka wawasan melalui berbagai buku serta bahan bacaan lainnya, diyakini akan mampu membantu setiap orang yang hidup di zaman digital yang serba cepat seperti sekarang ini untuk mampu memiliki saringan untuk menapis berbagai informasi yang membanjir yang banyak di antaranya berisi berita bohong, ujaran kebencian dan narasi negatif yang bisa berdampak buruk pada perkembangan psikologis anak-anak, bahkan juga orang dewasa,” kata Syarif Bando.
 
Perpustakaan Nasional RI telah mengembangkan aplikasi iPUSNAS, sebuah landasan (platform) digital untuk koleksi-koleksi buku yang dimilikinya. Dengan harapan, iPUSNAS dapat menjangkau masyarakat luas untuk membaca buku.
 
Untuk melakukan proses digitalisasi tersebut, Perpustakaan Nasional dibantu oleh Aksaramaya, pengelola konten digital yang digagas oleh Sulasmo Sudharno dan Panya M. Siregar. (f)


Baca Juga:

Ketahananan Mental Mampu Mengurangi Angka Bunuh Diri Pada Remaja

Ditinggal ART, Perhatikan 5 Hal Ini Saat Mencari Tempat Penitipan Anak


 


Topic

#buku, #membacabuku

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?