Celebrity
Whulandary Herman Siap Berkeluarga

3 Oct 2017


Foto: Dok. Femina

Prestasi nasional maupun internasional di panggung mode sudah ada di genggaman. Dunia seni peran juga memberikan pengakuan terhadap kerja kerasnya sebagai artis pendatang baru yang layak diperhitungkan. Namun, Whulandary Herman (27), alumnus Wajah Femina 2008, merasa ada satu sisi kehidupannya yang nyaris terlupa.

Dengan optimisme baru, wanita kelahiran Pariaman, Sumatra Barat, ini mulai menyusun ulang prioritas hidupnya, di dunia pofesional, dan terutama personal.
 
Tak hanya dunia modeling dan akting, Whulan kini serius membangun bisnis brain & beauty yang digarapnya bersama sesama alumnus Puteri Indonesia dan Miss Universe, Artika Sari Devi. Sejak Agustus 2016 hingga saat ini Artika Whulandary Beauty Camp telah meluluskan dua angkatan yang siap berlaga di berbagai ajang kontes kecantikan.
 
“Sekarang kami ingin mengembangkan beauty camp ini ke tingkat yang lebih tinggi. Sebab, beauty, brain, dan behavior tidak hanya dibutuhkan di dunia kontes kecantikan, tapi juga dalam menekuni dunia kerja apa pun,” lanjut peraih Top 16 Miss Universe 2013 ini, bersemangat.
 
Ada banyak hal yang masih ingin mereka kembangkan untuk menyempurnakan beauty camp Artika Whulandary. Sejak angkatan kedua, mereka menambahkan kelas budi pekerti dan kelas kesadaran. Terutama menghadapi ringkihnya komunikasi interpersonal di era teknologi serba terkoneksi dan media sosial seperti sekarang.
 
Menurutnya, saat ini banyak orang hanya mengandalkan emoticon untuk mengekspresikan -perasaan. Padahal, koleksi emoticon itu tidak benar-benar bisa mewakili sisi emosional seseorang.
 
“Media sosial yang anonim dan tak mementingkan tatap muka sering membuat orang berlaku di luar kesadaran dan saling menyakiti. Saya ingin kemampuan berkomunikasi secara riil antarpribadi ini kembali hidup di generasi muda,” harapnya.
 
Bicara kehidupan personal, memasuki paruh kedua tahun 2017 membuat Whulan kembali berefleksi terhadap apa saja yang telah berhasil ia raih, dan mimpi-mimpi lain yang masih ingin ditebusnya. Peraih Tuti Indra Malaon Awards di ajang Piala Maya 2015 untuk akting pertamanya di film Bidadari Terakhir ini ingin memfokuskan hidupnya pada hal-hal yang sifatnya
lebih spiritual.
 
Enam bulan belakangan ia juga banyak melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sosial. Salah satunya mendampingi dan menghibur anak-anak penderita kanker yang ada di bawah naungan Yayasan Sentuhan Kasih Anak Indonesia.
 
Secara rutin, tiap hari Kamis, ia akan menemani anak-anak itu untuk nonton film bersama di RS Dharmais, Jakarta. Pada suatu kali, ia bisa menonton bersama 35 anak, tapi di lain kesempatan hanya 30 yang tersisa karena beberapa dari anak-anak itu harus kembali ke pangkuan Sang Pencipta.
 
“Hati saya terpukul. Tapi, saya belajar banyak hal dari anak-anak ini. Meski mereka tahu waktu mereka tidak banyak, semangat hidup mereka luar biasa. Betapa sayangnya, jika orang-orang yang diberi rezeki kesehatan oleh Tuhan tidak bisa memanfaatkan waktu hidupnya dengan berbuat baik,” ungkap ambassador LSM Habitat for Humanity yang juga banyak turun ke lapangan dalam menyediakan tempat tinggal bagi masyarakat yang membutuhkan ini.
 
Whulan sangat menikmati perannya yang berbeda ini, dan menjalaninya dengan sepenuh hati. Meski harus capek karena banyak bepergian ke daerah-daerah, ia mengaku bahagia. Ia mengatakan bahwa selama ini tenaga dan pikirannya banyak terfokus untuk mengejar karier di dunia modeling, menjalankan kewajibannya sebagai Puteri Indonesia, dan merintis passion barunya di dunia akting.
 
Setelah baru saja memerankan karakter utama wanita Timur di film dokumenter Banda, The Dark Forgotten Trails, arahan Jay Subiakto, kini ia sedang bersiap untuk mengawali syuting film terbarunya di Aceh. Di film musikal berjudul Secangkir Kopi bersama Juliet garapan sutradara ternama Garin Nugroho itu ia harus mengasah kemampuannya berbahasa Aceh dan
menarikan berbagai tarian tradisional Aceh.
 
Di antara jadwal yang padat itu, tiba-tiba Whulan disadarkan oleh sebuah pertanyaan dari ibunya, ”Pernahkah kamu berpikir untuk punya waktu buat diri kamu sendiri?” Pertanyaan itu sontak membuatnya tercenung dan mulai mengambil langkah untuk menyusun ulang prioritas hidupnya.
 
Tadinya Whulan berpikir semua bisa berjalan berbarengan. Tapi ternyata, tidak bisa. Ia harus mundur sedikit dari dunia profesional untuk bisa selangkah lebih maju dalam kehidupan personal.
 
Toh, sudah 15 tahun saya menggeluti dunia modeling. It’s time for me to settle down. Saya ingin menikah dan menjadi seorang ibu,” ungkap Whulan, yang tahun ini khusus melakukan ibadah umrah untuk memantapkan hati bagi prioritas hidupnya yang satu ini. (f)

Baca juga:
Artika Sari Devi, Mematahkan Stereotip Kompetisi Kecantikan
Artika Sari Devy & Whulandary Herman Dirikan Beauty Camp Pertama di Indonesia
 


Topic

#wajahfemina, #profil, #whulandary

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?