Celebrity
Tip Menjaga Kekompakan Dengan Pasangan Ala Oki Setiana Dewi

5 Jul 2016



Pernikahan selayaknya membuat dua orang mencapai tujuan bersama yang lebih hakiki: mewujudkan mimpi bersama, serta membuat keduanya menjadi manusia yang lebih baik dan bahagia. Pasangan-pasangan ini tak hanya berpartner membangun rumah tangga dan membesarkan buah hati. Mereka juga saling menularkan semangat untuk melakukan aktivitas positif hingga mewujudkan mimpi yang barangkali tak akan jadi nyata jika mereka tak bersama. Ini kata Oki Setiana Dewi (27) tentang kisah cintanya dengan Ory Vitrio (35). 

Oki Setiana Dewi 
Pemain Film & Presenter
Suami Adalah Partner Spiritual dan Mentor Bisnis

Hari ketika kami menikah adalah saat pertama ketika suami saya, Ory Vitrio (33), menggenggam tangan dan mencium kening saya. Waktu saling mengenal dekat yang terhitung singkat, 4 bulan, bukanlah takaran yang harus dirisaukan karena kami  sama-sama menempuh jalan agama untuk tidak berpacaran jika tujuannya tidak untuk menikah.

Tujuan yang jelas itu membuat kami sejak semula sudah membicarakan visi misi hidup kami masing-masing yang ternyata saling terhubung. Saya yang mencintai dunia pendidikan dan Ory yang bergelut di bidang bisnis saling bertukar mimpi dan sepakat untuk saling membantu mewujudkannya.

Bersama Ory, saya yang buta akan kerumitan perhitungan usaha, akhirnya bisa juga membuat usaha busana muslim yang baru berjalan sejak Ramadan lalu. Ia membantu saya menentukan strategi pemasaran dan rencana ke depan. Begitu juga sebaliknya, saya selalu memberikan masukan dari sisi agama untuk Ory yang sudah lebih dulu memiliki usaha restoran dan biro perjalanan umrah.

“Perbaiki hubunganmu dengan Allah, maka Allah akan memperindah hubunganmu dengan suami atau istrimu.” Itu nasihat dari Ory yang sering saya ingat, sehingga apa pun persoalan yang terjadi, saya selalu kembali kepada kitab suci dan hadis untuk bercermin dan  introspeksi diri.

Selain doa dan ibadah bersama, kunci hubungan dan kerja sama kami tentu saja bertumpu pada komunikasi. Meski sama-sama sibuk,  kami selalu menggunakan waktu di penghujung hari, sebelum tidur, untuk bertukar pengalaman dan cerita tentang apa saja pelajaran yang kami dapat dalam sehari. Di situlah biasanya ide-ide baru muncul.

Keesokan paginya,  tiap hari, kami selalu menyempatkan diri salat Subuh bersama ke masjid. Bagi saya, mengawali hari dengan beribadah bersama adalah momen romantis yang saya harap bisa terus kami jalani setelah buah hati kami lahir nanti. Sambil berjalan dan  berpegangan tangan ke masjid, kami kembali membicarakan rencana yang akan kami lakukan sepanjang hari itu. Kami sungguh menemukan keindahan yang luar biasa dalam hal-hal keseharian yang tampak sederhana seperti ini.

Tak hanya untuk rencana besar, saya merasakan Ory adalah suami yang begitu mendukung dan memperhatikan saya hingga ke hal-hal kecil. Pernah suatu kali, saya pernah tertidur saat sedang mempersiapkan materi tentang pernikahan untuk diberikan dalam workshop di sebuah sekolah menengah, keesokan harinya. Tadinya saya berharap bisa bangun sebelum subuh untuk meneruskan persiapan.

Alangkah terkejut sekaligus terharunya saya, ketika keesokan paginya saya menyadari materi berupa slide yang belum selesai saya buat itu ternyata sudah selesai dan rapi diketik! Ternyata, suami saya yang berbaik hati menyelesaikannya untuk saya. Hal-hal kecil yang ternyata besar seperti itu membuat saya  makin yakin bahwa ia adalah pasangan yang tepat untuk saya. (f)


Lucia Priandarini   
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?