Celebrity
Peran Menantang Pevita Pearce

13 May 2013


Tahun 2012, Pevita Pearce kembali mengambil peran menantang yang berbeda dari perannya di film-film  terdahulu. Dalam film Dilema, di salah satu segmennya berjudul Rendezvous, Pevita berperan sebagai Dian, seorang remaja biseksual yang berasal dari keluarga broken home, sempat terjerat narkoba dan beberapa kali mencoba bunuh diri. Saat mengasingkan diri ke rumah pantai keluarganya, ia bertemu dengan Rima (Wulan Guritno), seorang lesbian yang tampaknya memahami dirinya, namun justru membawa akibat yang lebih buruk bagi hidupnya.
   
Bersama Wulan Guritno, totalitas aktingnya sebagai junkie yang memiliki konflik hidup yang kompleks dalam film ini, mendapatkan pengakuan di kancah internasional dan berhasil meraih penghargaan Best Feature Film On Detective and Law-Enforcement Themes di ajang Detective FEST Moscow 2012.

“Ketika memerankan sebuah tokoh, saya berusaha fokus ke dalam diri untuk memperkuat fondasi dasar, yaitu bagaimana meleburkan diri ke dalam karakter yang dimainkan. Be in the character, live in the moment, and be believeable, itu kuncinya,” ujar anak kedua dari tiga bersaudara ini.
   
Hal ini dibuktikan oleh Pevita yang kini menenggelamkan diri dalam novel sastra Indonesia klasik, karya Prof. Dr. Buya Hamka. Ini ia lakukan demi totalitas di film terbarunya, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck. Film adaptasi ini berkisah tentang kasih tak sampai antara Zainuddin dan Hayati yang berlatar adat Minang, Sumatra Barat. Melibatkan skala produksi yang cukup besar, butuh waktu lima tahun untuk mempersiapkan film ini agar keaslian budaya dalam novel itu terasa hidup.
   
Menunggu proses syuting, saat ini Pevita masih dalam proses reading sampai bulan Mei. Menurutnya, dalam perjalanan kariernya, inilah peran yang paling menarik baginya.

“Saya memerankan tokoh utama, Hayati, perempuan naïf keturunan bangsawan  Minang. Karakter ini memiliki tantangan yang lebih besar daripada karakter saya di film-film sebelumnya, baik dari segi akting maupun dialeknya. Karena, di sini saya dituntut fasih melafalkan dialog dalam bahasa Minang” ujarnya, bersemangat.
   
Peran-peran menantang seperti inilah yang selalu membuatnya antusias. Mengaku sebagai orang yang cepat bosan dan tak ingin terjebak dalam satu jenis karakter, Pevita berusaha selektif memilih peran. Jalan cerita yang kuat, karakter unik, serta konflik yang menarik menjadi acuan baginya.

Ini jugalah alasan mengapa ia menerima tawaran bermain di film 5 cm, di mana fisiknya ditantang beradaptasi dengan berbagai kondisi alam saat mendaki Puncak Mahameru, di Malang, Jawa Timur. Bahkan, setelah merampungkan syuting selama kurang lebih 3 minggu di Gunung Semeru, Pevita sempat menginap di rumah sakit akibat gangguan pernapasan dan kelelahan
 
“Syuting di Gunung Semeru dengan suhu udara yang tidak bisa diprediksi, terkadang sangat panas atau sangat dingin, plus medan yang begitu berat, tidak menciutkan semangat saya. Malahan ini menjadi tantangan yang harus ditaklukkan. Sungguh pengalaman yang sangat berkesan dan tak terlupakan!” ungkap gadis yang hobi traveling ini. (WORO HARTARI TRIANTI)


Topic

#PevitaPearce

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?