Dok. Delicate Music Video
Jika selama ini Taylor Swift dianggap netral terhadap pilihan politik, namun nampaknya situasi politik di Amerika Serikat yang sedang memanas membuat pelantun lagu Shake it Off ini tak lagi ingin bungkam. Dalam sebuah unggahannya di media sosial Instagram minggu lalu, Taylor memastikan bahwa ia akan menggunakan hak suaranya pada pemilihan kongres di negara bagian Tennessee, Amerika Serikat.
“Saya akan selalu memilih kandidat yang melindungi dan memperjuangkan hak asasi manusia yang pantas didapatkan di negara ini. Saya akan memilih Phil Bredesen untuk senat dan Jim Cooper untuk anggota dewan. Untuk sebagian besar dari kita, mungkin tidak akan bisa menemukan kandidat atau partai yang kita setuju 100 persen di segala hal, tapi kita harus tetap memilih.
Ada begitu banyak orang cerdas, bijaksana dan percaya diri yang telah berusia 18 tahun dalam dua tahun belakangan dan sekarang memiliki hak untuk memilih. Tapi pertama kamu harus mendaftar, yang mana sangat cepat dan gampang untuk dilakukan.” Itulah sepenggal pernyataan politiknya di akun Instagram pribadinya, yang telah di-‘like’ sebanyak 2 juta kali.
Dok. Instagram/taylorswift
Pernyataannya tersebut membuat heboh masyarakat dunia, khususnya warga Amerika Serikat yang akan melakukan pemilihan kongres pada 6 November mendatang. Bahkan, pernyataan politik Taylor tersebut telah menggerakan 102.000 pemilih muda berusia 18 sampai 29 tahun untuk mendaftarkan diri mereka sebagai pemilih di Vote.Org hanya dalam waktu 48 jam setelah ia mengunggahnya, seperti yang diberitakan oleh CNBC.
Menurut data dari Tufts University Center for Information and Research, pada tahun 2016 hanya 56 persen pemilih yang benar-benar menggunakan hak suaranya dan hanya 50 persen pemilih usia 18-29 tahun. Pernyataan Taylor telah memberikan sumbangsih yang besar pada pemilihan kongres di Amerika Serikat, hingga meningkatkan jumlah pendaftaran pemilih berkali-kali lipat.
Andy Bernstein, Direktur Eksekutif dari lembaga non-profit registrasi pemilih HeadCount menyatakan bahwa unggahan Taylor Swift dan sejumlah musisi lain perihal pernyataan politik adalah contoh nyata bagaimana mereka memiliki dampak positif terhadap pendaftaran pemilih muda usia 19 – 29 tahun.
“Mungkin ia (Taylor) menyampaikan pandangan politiknya terhadap satu kandidat tertentu, tapi terselip pesan yang lebih besar bahwa semua orang harus memastikan suara mereka didengar, yaitu dengan memilih dan berpartisipasi dalam pemilihan,” tutur Bernstein. (f)
Baca Juga :
Terinspirasi Dari Kasus yang Menimpanya, Taylor Swift Sumbang Dana untuk Korban Pelecehan Seksual
Taylor Swift Menjalin Cinta dengan Aktor Inggris Joe Alwyn, Selena Gomez Buka Suara
Zayn Malik dan Taylor Swift Syuting Video I Don't Wanna Live Forever, Ini 5 Bocorannya
Topic
#taylorswift, #politik