Celebrity
Pengalaman Dianna ‘Loo’ Suriani Melompat Dari Wajah Femina Ke Dunia Modeling Internasional

30 Dec 2018


Pengarah Gaya : Arni Kusumadewi , Febianca Putri /
Fotografer : Zaky Akbar/ Rias wajah : Ranggi Pratiwi/
Tata rambut : Eva Pical/ Busana : Natalia Kiantoro/ Aksesori : Hexagon by Zara

 
 
Ketika berjalan di atas catwalk, Dianna Suriani (26) memang begitu luwes dan percaya diri. Begitu juga ketika ia menjalani sesi pemotretan, ia tidak pernah membuat stylist kerepotan untuk mengarahkannya.
 
Sudah sejak tahun 2010 Dianna menggeluti dunia model. Setelah dinobatkan sebagai Pemenang Penghargaan Khusus Best Catwalk Wajah Femina 2012, ia pun makin serius menggeluti bidang ini, bahkan memutuskan untuk pindah dari kota asalnya, Surabaya, ke Jakarta. Sukses ‘menaklukkan’ dunia modeling Jakarta, tahun 2014 pun menjadi awalnya untuk mengepakkan sayap ke industri modeling internasional, mulai dari Hong Kong, Singapura, hingga ke Amerika Serikat. Apa yang mendorongnya keluar dari zona nyaman?
 
MENYUKAI TANTANGAN
 
Dianna sangat menyukai hal-hal yang menantang. Ia selalu berusaha untuk mencoba hal-hal baru dan dua tahun terakhir ia memanjangkan langkah dengan aktif sebagai model di luar negeri. Dengan penuh keberanian, ia memilih meninggalkan zona nyamannya berkarier di Indonesia.
 
“Saya mengawali karier di luar negeri sejak tahun 2014. Kemudian pulang ke Indonesia selama beberapa bulan di Jakarta. Balik lagi ke luar negeri dan aktif secara penuh di sana sekitar 2 tahun sejak 2016. Hidup  nomaden dari Hong Kong, New York, dan Singapura dengan masa kontrak rata-rata sekitar 2-3 bulan. Ini adalah bagian menantang untuk diri saya sendiri,” katanya, serius.
 
Ia menceritakan, untuk bisa berkarier di luar negeri, ia ditawarkan oleh beberapa agensi, seperti Wynn Models, yang menaunginya sejak tahun 2013 di Jakarta. Saat ini, ia sudah terdaftar di berbagai agensi di New York, Hong Kong, Singapura, Tiongkok, bahkan di Eropa.
 
Tiap kali dibutuhkan, ia siap terbang ke sana. Alumnus Fakultas Sastra Universitas Airlangga Surabaya ini mengungkapkan bahwa persaingan model di luar negeri sangat ketat. Menjaga keindahan, kesehatan, dan kebugaran tubuh menjadi keharusan.
 
“Model itu tidak sekadar langsing, tapi harus benar-benar fit. Tiap model harus menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat yang diimbangi dengan olahraga,” tuturnya.
 
Dari beberapa negara yang pernah disinggahi, menurut Dianna, bekerja di Amerika Serikat dan Eropa adalah yang paling menantang, sebab cara kerjanya lebih tertata, persaingannya pun lebih ketat.
 
Tinggi badan Dianna memang hanya ukuran standar untuk seorang model di luar negeri, yaitu 175 cm. Namun, ia tidak pernah minder. “Saya pede saja. Saya yakin, tiap model itu punya ciri khas dan keunikannya masingmasing,” katanya.
 
Jalan karier Dianna di luar negeri tidak mudah, tidak semulus kariernya di Indonesia. Ia harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk bisa diterima  di sana, apalagi saat berada di New York. Tiap hari ia harus casting dari satu agensi ke agensi lain dengan jarak yang sangat jauh. 
 
“Saya datang ke New York memang untuk ikut New York Fashion Week 2018. Saya sampai di sana dua minggu sebelum acara. Selama itu pula saya sibuk casting sekaligus fitting. Dalam sehari saja, bisa sampai lima kali casting. Tapi, rata-rata menolak saya,” kata wanita yang memiliki nama panggung Dianna Loo di industri modeling internasional ini.
 
Menangis dan perasaan ingin menyerah adalah dua hal yang kerap mewarnai kehidupan Dianna. Ia seperti meniti karier dari anak tangga paling bawah ketika pertama kali sampai di New York.
 
Berkali-kali mengadu kepada agensinya di Jakarta tentang sulitnya diterima di New York. Namun, ia tidak pernah memberi tahu ibunya, Atik Hartoyo, tentang kesulitan yang dihadapi. Ia tidak ingin membuat khawatir ibunya yang pasti akan menyuruhnya kembali ke Indonesia.
 
“Saya bangkit dan tidak mau menyerah. Saya tidak ingin sia-siakan waktu dan banyak hal tanpa menghasilkan sesuatu,” ujarnya, tegas. Perjuangan anak pertama dari dua bersaudara ini tidak sia-sia. Ia akhirnya mendapatkan kesempatan untuk tampil di New York Fashion Week 2018 yang digelar pada September 2017. Ia membawakan karya salah satu guest designer, siapa? Kini Dianna sudah kembali ke Indonesia dan mencoba terjun ke bidang lain, yaitu dunia seni peran. “Saya baru saja kembali Agustus 2018 lalu. Awal November ini, saya mulai ikut kelas akting,” katanya.
 
Ia mencoba terjun ke dunia akting karena ajakan seorang teman dari salah satu rumah produksi di Jakarta. Dianna disarankan untuk mencoba casting. Setelah menjalaninya, ia pun makin tertarik masuk ke dalamnya.
 
“Saya merasa ini sesuatu yang menyenangkan, wajib saya coba dan dalami. Setelah ikut beberapa kali casting dan ikut kelas, saya makin termotivasi untuk lebih menghargai dunia seni
peran,” katanya.
 
Mencicipi dunia akting bukan berarti ia akan meninggalkan dunia modeling, sebab industri yang membesarkan namanya itu adalah passion yang telah ia jalani selama 8 tahun terakhir. Ia mengaku tak akan meninggalkan dunia modeling selama ia masih layak untuk itu. “Saya terdorong untuk mencoba akting karena melihat Kelly Tandiono yang sukses di dunia modeling maupun akting,” katanya.
 


Topic

#selebritas, #model, #modeling

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?