Celebrity
Pasangan Platonis Hollywood, Legenda Cinta di Layar Lebar

25 Jun 2016


Foto: imagecollect

Aktor yang jatuh cinta kepada aktris lawan mainnya, atau sebaliknya, adalah biasa. Yang istimewa adalah ketika pasangan yang terlihat mesra dan berbagi full chemistry sempurna di layar lebar, ternyata justru bersahabat usai syuting rampung. Walau sangat cocok sebagai pasangan mesra di layar lebar, bukan asmara yang menyertai persahabatan mereka di kehidupan nyata. Profesionalisme dan sikap saling respek membuat jalinan pertemanan para aktris dan aktor ini awet dan sedikit membuat iri.
 


Kate Winslet dan Leonardo DiCaprio
Pendamping ke Altar
Konon, tidak mungkin pria dan wanita atraktif yang sama-sama single bisa berteman 100%.  Namun, Leo DiCaprio dan Kate Winslet membuktikan bahwa persahabatan tanpa bumbu asmara itu mungkin saja terjadi.

Ketika syuting Titanic sembilan belas tahun silam, Kate dan Leo masih sama-sama muda, 21 dan 22 tahun. Antusiasme dan hasrat keduanya di dunia seni peran sedang tinggi-tingginya. “Kate adalah wanita hebat. Bekerja dengannya terasa sangat natural,” aku Leo, dalam wawancara bersama Entertainment Tonight,  tahun 1997 silam.
           
Sebelas tahun berlalu, mereka dipertemukan lagi di Revolutionary Road. Film ini disutradarai oleh Sam Mendes, yang saat itu masih menjadi suami Kate. Menurut Kate, Sam tidak pernah mencemburui kedekatannya dengan Leo. Justru, Sam merasa beruntung karena tidak perlu bekerja keras menciptakan chemistry di antara kedua pemainnya itu. “Kami sudah seperti saudara saja, tidak ada yang disembunyikan di antara kami. Kami jadi lebih mudah menjiwai peran,” jelas Kate, yang di film tersebut berperan sebagai April, istri dari Frank (Leonardo).  
           
Tumbuh dewasa bersama di Hollywood, Kate dan Leo terus saling mendukung. Saat Kate memenangkan Golden Globes 2009 sebagai Aktris Terbaik, misalnya. Dalam speech-nya, Kate terang-terangan mengapresiasi sahabatnya itu. “Leo, dengan bangga saya katakan di sini bahwa saya bahagia bisa bersahabat denganmu hingga 13 tahun. I love you with all my heart,” ujarnya, berkaca-kaca.  

Dukungan keduanya bukan hanya urusan karier, tapi juga soal kehidupan pribadi. Seperti di hari pernikahan Kate yang ketiga, dengan pengusaha Ned Rocknroll, tahun  2012 lalu. Di momen bahagia itu, Leo menjadi pendamping Kate saat melangkah di altar.

Namun, momen yang tidak kalah mengharukan tentu saat Leonardo memenangkan piala Oscar pertama sebagai Aktor Terbaik untuk The Revenant (2015), Februari lalu. Saat Leo berpidato, Kate yang berada di kursi penonton pun hanyut dalam keharuan. “Tentu saja saya menjagokan Leo. Ia aktor hebat dan pantas menang,” ujar Kate, sesaat sebelum pemenang Oscar diumumkan.
 

Drew Barrymore & Adam Sandler

Membantu di Saat Terpuruk
Masih ingat Henry, seorang pria yang terus berusaha membuat kekasihnya, Lucy, yang menderita amnesia pendek, jatuh cinta lagi dalam 50 First Dates (2004)? Chemistry di antara Adam Sandler dan Drew Barrymore di sini terjalin natural, tanpa dibumbui banyak kata cinta maupun gesture berlebihan. Pantas saja bila Drew dan Adam menjadi salah satu pasangan layar lebar Hollywood favorit banyak orang.
           
Drew dan Adam pertama kali berpasangan di film The Wedding Singer (1998). Saat itu, usia Drew 23 tahun dan Adam 32 tahun. Diakui Drew, perjumpaan pertamanya dengan Adam terjadi di saat karier filmnya sedang terpuruk. Niat bekerja bersama Adam di The Wedding Singer pun Drew lakukan untuk mendongkrak kariernya. Ternyata, ia langsung merasa klop dengan Adam. “Hati kecil saya berkata, kami berdua akan terus bekerja sama menghasilkan sesuatu yang hebat di masa mendatang,” ujar Drew.  
           
Perasaan Drew ini terbukti benar. Kariernya kembali bersinar dan debut kerja sama dengan Adam itu berlanjut ke proyek film berikutnya, 50 First Dates. Di film itulah keserasian mereka  makin tidak terbantahkan. “Dia wanita yang memiliki tempat spesial di hati saya. Tiap bekerja sama dengan Drew, saya selalu bersemangat,” kata aktor yang juga suami  dari aktris dan model Jackie Sandler ini.
           
Sepuluh tahun kemudian, keduanya kembali berpasangan di film Blended (2014). Mengikuti perkembangan usia dan kematangan pribadi, peran yang mereka bawakan juga tidak lagi mengenai dua insan yang dimabuk cinta. Dalam film yang disutradarai Peter Segal ini, Drew dan Adam memerankan dua orang tua tunggal yang membesarkan anak-anak dengan berbagai karakter. Keduanya lalu jatuh cinta karena menemukan kecocokan di sana.
“Film ini sangat realistis dan merepresentasikan kehidupan keluarga saya maupun Adam. Saya sangat mengidolakan Adam dan istrinya, Jackie,” ujar aktris yang juga ibu dari Olive (3) dan Frankie (2) ini.

Memiliki kecocokan satu sama lain, baik di luar maupun di dalam film, Drew dan Adam mengaku tidak pernah terlibat asmara. Padahal, keduanya sangat mungkin terlibat cinta lokasi, mengingat Drew dan Adam sama-sama masih single saat bermain di The Wedding Singer. ”Kami memang sering pergi bareng, tapi tidak pernah berkencan. Chemistry kami terlihat bagus, mungkin justru karena hubungan kami yang tidak pernah lebih dari sahabat,” ujar Adam, bijak.
Hal itu diamini Drew. Keterbukaan mengungkapkan rasa sayang, kepedulian, dan cintanya kepada Adam adalah bentuk perhatian sebagai sahabat dekat. “Cinta saya kepada Adam platonis. Kami saling mencintai dan menghargai kehidupan masing-masing. I respect Adam, and I always will,” ujar istri aktor Will Kopelman ini, tersenyum.
 

Keira Knightley & Benedict Cumberbatch
Saling Memuji
Sama-sama berasal dari Inggris dan memiliki garis wajah klasik membuat Keira dan Benedict Cumberbatch terlihat sangat serasi. Lihat saja saat mereka menjadi kekasih dalam film biopik Alan Turing, The Imitation Game (2014).

Delapan tahun sebelumnya, Keira dan Benedict sebenarnya sudah pernah bekerja sama dalam film Atonement (2007), tapi bukan sebagai sepasang kekasih. Keira yang saat itu berusia 22 tahun memerankan tokoh utama Cecilia, sedangkan Benedict yang berusia 31 tahun membawakan karakter Paul, seorang pria cabul yang kerap memerkosa gadis di bawah umur.
           
Atonement menjadi awal persahabatan Keira dan Benedict. Usia yang terpaut delapan tahun tidak membuat jarak di antara mereka. “Kami sering pergi bareng dan bercerita tentang berbagai hal. Dari situlah saya makin mengenal Benedict. Ia pria cerdas yang bisa diajak ngobrol tentang topik apa pun,” ujar aktris kelahiran Teddington, Inggris, 26 Maret 1985, ini.
           
Istri dari musikus Inggris, James Righton (32), itu masih ingat ketika ia terpuruk akibat putus cinta. Benedict selalu menjadi pendengar yang baik. “Dia tidak segan datang ke rumah sekadar mendengarkan saya berkeluh kesah, atau mengajak saya pergi makan malam. Saya sangat menghargai kebaikannya,” kenang Keira. Tidak hanya itu, Benedict juga pernah menegur seorang wartawan yang berkata tidak pantas kepada Keira di depan kamera. “Everybody needs a friend like that,” cetus Keira.
             
Kedekatan tersebut memudahkan keduanya menjiwai peran sebagai kekasih dalam The Imitation Game. Meski film garapan Morten Tyldum ini boleh dibilang tidak romantis, karakter Joan dan Alan sebagai sepasang kekasih tetap memesona. “Tidak perlu selalu dengan adegan percintaan. Interaksi dan dialog justru menguatkan chemistry saya dan Keira di film ini,” ujar suami dari sutradara teater Sophie Hunter (38) ini.
           
Keira juga merasa beruntung bisa bekerja dengan sahabatnya sendiri. Di matanya, Benedict adalah aktor hebat yang bisa memerankan berbagai macam karakter. “Di Atonement, dia terlihat sangat cabul, bodoh, dan menjijikkan. Namun, di The Imitation Game, dia bertransformasi menjadi manusia genius yang mengagumkan,” puji Keira. Dengan jalinan persahabatan yang tulus, bukan tidak mungkin Keira dan Benedict akan kembali bekerja sama di film lainnya.
 

Emma Stone & Ryan Gosling

Chemistry Istimewa
Ketika pertama kali dipasangkan dalam Crazy, Stupid, Love, tidak perlu waktu lama untuk melihat kecocokan antara Emma dan Ryan. Keserasian mereka boleh dibilang menyaingi Ryan-Rachel McAdams yang sebelumnya banyak dibicarakan orang setelah film The Notebook (2004). Juga, hampir menandingi Emma-Andrew Garfield dalam The Amazing Spiderman (2012).
           
Keserasian mereka kemudian mendorong sutradara Ruben Fleischer memasangkan keduanya dalam film laga Gangster Squad (2012). Keduanya lagi-lagi berperan sebagai sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Keduanya sempat mengalami kesulitan saat syuting Gangster Squad. “Di film sebelumnya kami adalah pasangan yang sangat fun. Namun, di film ini, kami harus berubah menjadi pasangan yang serius. Sulit untuk memasang wajah lempeng bersama Emma,” kata  Ryan.
           
Buat Emma, berakting bersama Ryan adalah hal yang menyenangkan, sebab Ryan kerap memberinya masukan yang membuatnya lebih berani mengeksplorasi akting. “Saya biasanya meminta Ryan membaca skrip berulang kali. Dari situ, biasanya akan muncul ide kreatif dari Ryan yang membuat akting kami jadi tidak kaku,” puji Emma.
           
Keserasian Emma dan Ryan saat tampil bareng mempromosikan film atau saat berpose bersama di red carpet  juga selalu menjadi target utama para pemburu berita. Sebab, keduanya memang tampak cocok sebagai sepasang kekasih.
Di luar gemerlap showbiz, keduanya   sering saling mencurahkan hati  perihal kehidupan asmara. Bahkan, menurut sumber terdekat, Emma sering kali menjadi shoulder to cry on bagi Ryan, terutama di saat Ryan mengalami masalah dengan kekasihnya, Eva Mendes. Kabarnya, Eva kerap terbakar api cemburu mengetahui kekasihnya pergi dengan Emma. “Beberapa teman sudah menasihati Eva, bahwa kedekatan Ryan dan Emma itu hanya untuk kepentingan film. Tetapi, Eva tetap saja cemburu buta,” ujar sumber tersebut.

Eva boleh saja cemburu. Namun, hal itu tidak lantas menggoyahkan persahabatan ataupun karier Emma dan Ryan. Malah, mereka dipasangkan lagi oleh sutradara Damien Chazzelle dalam film musikal La La Land (2016). Di film tersebut, Emma dan Ryan memerankan sepasang kekasih yang berprofesi sebagai aktris film dan pianis jazz.

“Siapa yang tak bangga bisa bekerja sama dengan sutradara berbakat seperti Damien dan aktor sehebat Ryan? Film ini sangat istimewa, karena memadukan gemerlapnya Kota Los Angeles dengan gerak tari, nyanyian, dan lirik indah,” ujar Emma, antusias. Yang kangen menyaksikan mereka sebagai pasangan seru, nantikan saja film musikal La La Land yang akan dirilis akhir tahun ini. (f)
 

           
           
 
 


Topic

#selebhollywood

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?