Celebrity
Afgan Bercerita Soal Musik dan Kedekatannya dengan Rossa

29 Jul 2016


Foto: Zaki Muhammad

Hampir satu dekade lalu, ia hadir sebagai pendatang baru penyanyi pria bersuara bariton dengan single perdana Terimakasih Cinta (2008). Tembang itu laris manis dan berhasil menjadi jawara tangga lagu di beberapa stasiun radio tanah air. Afgansyah Reza (27) masih berusia 19 tahun saat menelurkan album perdana, Confession No. 1. Penampilannya pun masih terbilang polos, tak sebanding dengan karakter vokalnya yang berat seperti pria dewasa. Kini, Afgan bertransformasi. Musikalitasnya kian matang, penampilannya pun bertambah dewasa. Dengan pengalaman bermusik yang terasah hingga ke negara tetangga, Afgan layak disebut sebagai salah satu penyanyi pria terbaik tanah air.
 
Totalitas Album Baru
Sore itu, cuaca mendung menyelimuti kawasan Jakarta Selatan. Di sebuah sudut kafe yang terletak di bilangan Sudirman, Afgan duduk santai sembari menyeruput secangkir kopi latte hangat. Sweater warna khaki yang ia kenakan membuat penampilannya terlihat segar dan trendi. Ia menyunggingkan senyuman dengan lesung pipit yang khas saat femina menyapanya.

“Halo, apa kabar? Ayo, silakan duduk,” ujarnya ramah, sembari mengulurkan tangannya.

Tiga tahun beristirahat tanpa menelurkan album rupanya tak membuat Afgan kekurangan cerita. Ia justru sangat antusias menuturkan beragam pengalaman manggung off air, kesuksesannya menelurkan 22 single, hingga kolaborasinya dengan penyanyi wanita papan atas seperti Sheila Majid, Rossa, Vina Panduwinata, hingga Raisa. “Pengalaman tersebut memperkaya jam terbang saya sebagai penyanyi solo,” ujar pria berdarah Minangkabau ini.

Pengalaman inilah yang kemudian ia tuangkan dalam album terbaru bertajuk SIDES. Tidak tanggung-tanggung, demi menghadirkan album kualitas internasional, Afgan melibatkan musikus asal Inggris, Mark Hill. Mark adalah produser yang sukses mengorbitkan penyanyi internasional sekelas Craig David dan Ed Sheeran. Sebagai produser, selama seminggu Mark berada di Indonesia, khusus untuk menangani album Afgan.

“Mark sangat rendah hati dan tidak menggurui. Kerja sama kami berjalan sinergis. Musik yang ia hasilkan sangat sesuai dengan karakter vokal saya,” ujar Afgan, yang bersama Mark berhasil memproduksi 5 lagu baru. Di album yang tetap mengusung genre balada dengan sentuhan R&B ini, Afgan --peraih penghargaan Artis Solo Pria Pop Terbaik, Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2015--  juga melibatkan musikus tanah air seperti Erwin Gutawa, Badai Kerispatih, Alam Urbach, Rayi RAN, Yura Yunita, dan Raisa.

Menghabiskan waktu selama hampir 6 bulan untuk proses pengerjaan albumnya, ada banyak terobosan baru yang dilakukan Afgan. Salah satunya, ia menulis lagu sendiri. Dari total 13 lagu, ia menulis sembilan lagu. “Saya menulis liriknya dulu, baru kemudian membuat melodinya menggunakan piano,” katanya, menjelaskan tentang proses kreatif pembuatan lagunya.

Saat menulis lagu, pria kelahiran 27 Mei 1989 ini mengaku banyak terinspirasi dari pengalaman sendiri hingga curhat  teman-temannya. Salah satunya adalah single Kunci Hati. Lagu yang rekaman orkestranya dilakukan di Budapest, Hungaria, ini bercerita tentang cara Afgan memandang cinta. Menurutnya, sekaku apa pun hati seseorang, pasti akan luluh bila sudah menemukan kekasih yang memegang kunci hati.

“Lagu ini favorit saya. Liriknya adalah luapan angan-angan saya yang kelak ingin settle down bersama seseorang yang memegang kunci hati saya,” ujar pria yang percaya pada love at the first sight ini.

Diakui Afgan, meluncurkan album di era digital seperti sekarang bukan hal mudah. Menurutnya, karakter masyarakat yang kini lebih suka mendengarkan musik dengan cara streaming atau membeli lagu secara online menuntut para musikus untuk berpikir kreatif menciptakan gimmick agar albumnya tetap laku terjual.  “Saya dan manajemen tetap akan menjual CD fisik. Kami ingin mengembalikan minat masyarakat untuk membeli CD seperti di awal tahun 2000-an,” tegasnya. Ia pun meluncurkan abum terbaru dalam kemasan spesial berupa box set collector’s edition yang berisi DVD konser dan merchandise.
 
Bersinar di Malaysia & Singapura
Melihat pencapaiannya di dunia tarik suara saat ini, tidak banyak yang tahu bahwa Afgan kecil adalah sosok yang sangat pemalu. Meski sudah senang menyanyi sejak kecil,  ia tak berani bila harus melakukannya di depan orang banyak. Saat SD, ia bahkan sengaja menyembunyikan kebolehannya menyanyikan lagu Lately milik Stevie Wonder dan hanya menyanyi saat sendiri di kamar.

Menginjak bangku SMA, kepercayaan dirinya mulai tumbuh. Penggemar berat mendiang Chrisye ini memberanikan diri mengikuti kontes menyanyi Indonesian Idol musim ke-2. Namun, saat dinyatakan lolos ke 100 besar, ia malah kabur tak mendatangi sesi penjurian yang digawangi Indra Lesmana, Titi DJ, Muthia Kasim, dan Dimas Djay. “Walau rasanya senang bisa lolos ke babak 100 besar, ada perasaan grogi bila menyanyi di depan juri sekaliber Indra dan Titi. Makanya, saya memilih untuk mundur saja,” kenangnya.

Saat kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI), ia menyalurkan hobi bermusiknya dengan berkaraoke bersama teman-teman kuliahya. Hingga tahun 2006, ia iseng merekam suaranya saat menyanyikan lagu  Ordinary People milik John Legend. Tak disangka, rekaman yang ia buat untuk kebutuhan pribadi itu ternyata ‘bocor’ sampai ke beberapa stasiun radio. Ordinary People versi Afgan itu pun laris diputar di radio-radio.
 
“Waktu itu, tren cover lagu orang lain belum segencar sekarang. Makanya, begitu saya melakukannya, rekaman itu langsung meledak,” ujarnya bersyukur, karena hal tersebut membuka jalannya untuk memasuki dapur rekaman, 2 tahun kemudian.

Debut album pertamanya di bawah bendera Sony Music, ia buat bersama musikus-musikus andal sekelas Fajar Element dan Bebi Romeo. Albumnya disambut hangat pencinta musik Indonesia. Jalannya pun mulus. Album-album berikutnya, seperti The One (2010) dan L1ve to love and Love to L1ve (2013), juga mendapatkan respons positif.  Album ketiganya bahkan berhasil mendapat penghargaan multiplatinum, terjual sebanyak 500.000 copy.

Memiliki pencapaian karier bermusik yang cemerlang, Afgan tidak lantas melupakan pendidikan. Meski harus bersusah payah menyeimbangkan jadwal manggung dan kuliah, ia akhirnya menuntaskan pendidikan S-1, Fakultas Ekonomi, di Monash University, Malaysia, pada tahun 2013.

Mantan juri ajang X-Factor 2015 itu pun merayakan hasil kerja kerasnya dengan menggelar konser tunggal di Esplanade Theater, Singapura. “Konser tersebut merupakan ungkapan rasa syukur saya bisa menyelesaikan kuliah. Saya juga bangga, karena tidak sembarang penyanyi bisa tampil di sana,” ujar Afgan, yang mengikuti jejak Krisdayanti dan Ruth Sahanaya bisa menggelar konser di Esplanade.

Afganisme (sebutan untuk penggemar Afgan,-Red) terbukti tak hanya di dalam negeri. Sempat  2 tahun bolak-balik Jakarta - Kuala Lumpur untuk menyelesakan kuliah, ia memiliki fans base yang cukup banyak di Malaysia. Terbukti, tahun 2015 lalu  sebanyak 3.000 tiket konser tunggalnya yang berlangsung di Plenary Hall, Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, terjual habis. Ia pun tercatat sebagai penyanyi solo pertama Indonesia yang menggelar konser di hall tersebut.

Tahun ini, Afgan berencana menggelar konser SIDES-Indonesia Tour 2016 di 5 kota: Bandung, Batam, Makassar, Surabaya, dan Yogyakarta. “Rencananya, saya juga akan menggelar tur di Malaysia dan Singapura. Tapi, saat ini saya masih mematangkan konsepnya,” ujar anak kedua dari 4 bersaudara pasangan Lola Purnama dan Loyd Yahya ini.  

Antusias saat menceritakan sepak terjang di dunia musik, Afgan justru langsung tertunduk malu saat menuturkan kehidupan asmaranya. Pria yang disebut-sebut pernah dekat dengan Olivia Jensen dan Maudy Ayunda ini mengaku belum menemukan kekasih yang tepat. “Karena risi melihat saya betah menjomblo, Mama sempat  menjodohkan saya dengan anak perempuan teman baiknya. Perjodohan itu tidak berhasil karena saya tak menemukan chemistry,” ujar pria yang menyukai wanita pintar ini, tertawa.

Meski masih single, Afgan tidak menampik dirinya memiliki banyak teman dekat wanita, salah satunya penyanyi Rossa. Keduanya memang kerap tertangkap kamera menghabiskan waktu berdua. Mereka bahkan sempat berkolaborasi di single Kamu yang Kutunggu. Kedekatan itu pun memunculkan gosip bahwa keduanya berpacaran. “Saya dan Rossa memang sangat dekat. Kalau saya manggung, dia juga datang menyemangati. Ini adalah bentuk support kami sebagai sahabat,” pungkas Afgan, tersenyum penuh makna. (f) 
 


Topic

#Afgan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?