Career
Sukses Berkarier Melalui Sisterhood

22 Dec 2017


Foto: 123RF

Bertempat di Grand Gamelan Ballroom, Sofitel Hotel Nusa Dua Beach Resort dan Mandala Agung, Fivelements Puri Ahimsa, Ubud, Bali, 28 - 30 September 2017 lalu Daya Lima, leadership company, mengajak para wanita pemimpin sharing sekaligus memberi bekal kepada wanita yang berpotensi menjadi pemimpin masa depan. Dalam acara Women's Leadership Summit tersebut, dibahas  tentang tiga hal penting dalam karier: kesuksesan, kepuasan, dan sisterhood. Berikut ini ulasan femina tentang sisterhood

Ada anggapan bahwa persaingan di antara wanita itu lebih menyeramkan dan kejam. Persaingan dalam gerbong khusus wanita commuter line jurusan Jabodetabek  dianggap tepat untuk menggambarkannya. Tak dipungkiri, dalam pertemanan antarwanita (sisterhood) ada hal-hal yang sifatnya negatif, seperti  berkhianat, mengecilkan, mengintimidasi, meniru, memanipulasi, menuduh, berpura-pura sopan, membandingkan, menusuk dari belakang, dan lain-lain.

Namun, jangan lupa, saat bersatu, wanita juga bisa saling menguatkan dan memberdayakan. Sikap memberi semangat, tersenyum, tidak menghakimi, memeluk, mendengarkan dengan hati, kontak mata, memberikan pujian, menerima, memaafkan, dan lain-lain, dapat menjadi kekuatan eksternal yang membantu sesama wanita dalam mencapai kesuksesan.

Para coach mengatakan, tak perlu khawatir. Kendali sesungguhnya ada di tangan kita. Membuat sisterhood yang tepat menjadi salah satu yang bisa dilakukan dalam rancangan sukses Anda. Vaish Muralidharan, executive coach yang juga healer asal Singapura, memiliki cara untuk menyortir orang-orang dalam lingkaran sisterhood.

"Bayangkan wanita-wanita dalam kehidupan kita dan kenali hubungan antara Anda dan masing-masing wanita itu. Seberapa penting mereka bagi Anda? Sedekat apa hubungan Anda dengan mereka? Apakah mereka membuat Anda merasa berdaya atau sebaliknya?  Apa yang membuat hubungan Anda seperti itu? Apa yang harus diubah? Yang mana yang menurut Anda tidak diperlukan dan harus dilepas? Siapa yang ingin Anda tambahkan dalam lingkaran hidup Anda?" ujar Vaish, mengajak merenungkan kembali hubungan kita dengan wanita-wanita dalam hidup kita.
"Terkadang kita harus bisa berkata, 'no more’  kepada  teman yang sudah bertahun-tahun bersama kita, tapi sesungguhnya memiliki kecenderungan disempowering," ujar Carol Courcy, MCC, executive coach dan penulis buku Save Your Inner Tortoise.

Bukan waktunya bagi wanita untuk saling menjatuhkan, justru wanita harus saling mendorong sesama wanita untuk berperan dalam organisasi dan institusi apa pun yang mereka geluti. Menurut penelitian, makin banyak wanita yang menduduki posisi puncak kepemimpinan perusahaan,  makin baik kinerja perusahaan tersebut.

Banyak cara bagi sesama wanita untuk saling memberdayakan, salah satu caranya dengan mendorong sesama wanita untuk berani bersuara mengemukakan pendapat dan menyampaikan ide-idenya. Cara lain adalah dengan saling memberi inspirasi. Mendengarkan kisah wanita-wanita seperti  Judhi Kristantini (pendiri gerakan “Saya Perempuan Anti Korupsi”) dan Tri Mumpuni (Direktur Eksekutif Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan) membuat kita menyadari bahwa dengan saling  bahu-membahu, wanita dapat menciptakan perubahan positif di masyarakat.

"Saat mencapai posisi puncak, seseorang perlu memiliki perasaan untuk bisa lebih berkembang sebagai manusia. Mungkin tidak hanya secara profesional, tapi bagaimana diri dan organisasinya bisa memberi manfaat lebih bagi masyarakat," ujar Meike Malaon, salah satu founder dari Daya Lima.(f)

Baca juga:
3 Hal yang Halangi Wanita Raih Kesuksesan Karier
6 Rahasia Sukses Berkarier yang Sering Terlupakan
8 Rahasia Karier Sukses Dengan Hidup Lebih Seimbang


Topic

#karier

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?