Career
Personal Branding Harus Sejalan dengan Profesionalitas, Ini Alasannya

7 Feb 2018


Foto: 123RF
 

Menurut Dr. Ir. Firman Kurniawan Sujono, M.SI, dosen Jurusan Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia sekaligus pendiri lembaga kajian budaya digital, orang Indonesia termasuk unik dalam hal menggunakan kanal digital, seperti media sosial sebagai tempat untuk berekspresi.

Masyarakat Indonesia memang cenderung lebih suka ‘bersuara’ di dunia maya. Tak heran jika media sosial di Indonesia jauh lebih riuh dari media sosial di belahan dunia lainnya. “Medsos menjadi medium yang paling disukai masyarakat kita untuk menyampaikan apa yang ada di pikiran mereka. Namun, mereka tidak menyadari bahwa konten yang mereka unggah lambat laun bisa menjadi personal branding diri mereka di mata orang lain,” ungkap Firma.

Ada berbagai alasan mengapa masyarakat Indonesia cenderung menjadikan medsos sebagai tempat ‘curhat’. Menurut Firman, kemampuan orang Indonesia untuk berbicara secara langsung itu lemah. Selain itu, budaya kita juga mengenal istilah ‘diam itu emas’, yaitu kita didorong untuk tidak berbicara jika tidak mengetahui kebenarannya.

Adanya aturan-aturan atau etika saat berbicara atau mengungkapkan pendapat seperti harus berbicara sopan, hati-hati, juga membatasi seseorang untuk berkomunikasi secara langsung. Kesulitan tersebut seakan terjawab dengan adanya media sosial karena seseorang dapat menyampaikan pikirannya tanpa harus berhadapan langsung dengan publik.

“Dalam hal ini kehadiran media sosial menjadi medium baru yang dapat menghilangkan semua batasan tersebut. Pendapat yang lama terpendam membutuhkan saluran untuk penyampaiannya. Di media sosial kita bisa ngomong apa saja, tidak berhadapan langsung, ekspresi tidak terlihat sehingga bisa lebih lepas. Dan karena bisa anonim, beban mentalnya menjadi jauh berkurang,” jelasnya.

Di dunia nyata, saat berkomunikasi tatap muka, etika tersebut menjadi rem. “Dan ketika etika tersebut tidak berlaku di sosial media tak sedikit orang yang akhirnya menjadi lepas kontrol saat berkomentar karena beban mentalnya berkurang,” ungkap Firman.

Selanjutnya: Cara Tepat Menampilkan Karakter di Media Sosial
 

Faunda Liswijayanti


Topic

#personalbranding, #digitallife, #gadget, #literasidigital, #cerdasbermediasosial, #mediasosial

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?