Career
4 Pelajaran Penting Yang Harus Diketahui Manajer
16 Oct 2018
#4 Ditakuti Bawahan
Kalau disuruh memilih, Hani Mursanti (35) akan lebih memilih untuk tetap berkutat dengan data dan angka di laboratorium tempatnya bekerja sebagai analis. Ketika ia mendapat promosi menjadi manajer, ia harus memimpin tim. “Saya bukan tipe orang yang didekati anak buah. Entah mengapa, mereka takut ngobrol dengan saya,” ujar Hani, yang merasa berjarak dengan anggota timnya.
Dalam bekerja, ada yang jauh lebih penting daripada sekadar bagaimana pekerjaan bisa selesai. “Tidak hanya task oriented, pemimpin sekarang juga harus bisa people oriented,” saran Mawar. Ia menambahkan, sebetulnya tidak ada perbedaan, antara menjadi atasan yang bersikap galak terhadap bawahannya maupun bersikap baik. Keduanya sama-sama tidak menjamin pekerjaan bisa selesai atau tidak selesai.
“Bedanya adalah pada situasi yang diciptakan. Ketika perilaku atasan otoriter, ia membuat lingkungan orang-orang yang di bawahnya menjadi tertekan. Kalau sudah begitu, intensi yang muncul menjadi negatif. Bisa saja bawahan menyelesaikan pekerjaan, tetapi hanya sekadar asal-asalan selesai atau karena takut dimarahi. Berbeda ketika pemimpinnya menunjukkan sikap baik dan penuh perhatian terhadap bawahan, hasilnya adalah lingkungan kerja yang lebih suportif,” ujar Mawar.
Oleh karena itu, seorang pemimpin perlu memiliki karakter kindness, compassionate, dan mindfulness. “Akan lebih baik Anda menginvestasikan waktu setengah jam untuk ngobrol dengan bawahan. Selain membicarakan pekerjaan, tanyakan juga tentang keluarga ataupun kehidupan pribadinya. Daripada hanya punya waktu lima menit untuk delegasi tugas, tapi tanpa membuat percakapan dengan bawahan. Mungkin pekerjaannya bisa selesai, tetapi Anda tidak tahu ‘drama’ apa yang terjadi di balik itu, saat ia berusaha menyelesaikan pekerjaannya.” (f)
Belajar Kepemimpinan Lewat Mentoring
Amplifying, Cara Wanita Saling Dukung Dalam Karier
Ini Ciri Rekan Kerja Yang Akan Membuat Karier Melesat
Topic
#karier, #wankar
event
recommended