Blog
Mengapa Kebiasaan Membagikan Foto Korban Bencana Sebaiknya Dipikirkan Ulang

30 Oct 2018



Foto: Unsplash
 
Setelah Ayah dimakamkan pun, hal ini tidak semerta-merta berhenti. Kami diinterogasi berbagai macam pihak karena terdapat spekulasi yang berkembang di sana-sini dari hasil luasnya pemberitaan di media. Di tengah keadaan kaget dan berduka, kelelahan yang kami rasakan seolah berlipat ganda. Untungnya, kami masih dapat berpikir jernih dan menjelaskan dengan baik keadaan sebenarnya kepada pihak yang memang betul-betul membutuhkan klarifikasi dari pihak keluarga kami.

Beberapa minggu setelah kejadian tersebut, mengetik nama Ayah di kolom pencari, dan memencet tombol refresh beberapa media yang sengaja saya bookmark, menjadi lekat dengan keseharian saya. Setiap gambar perlahan-lahan mulai muncul, saya hanya bisa berdoa sembari memicingkan mata supaya foto-foto proses TKP Ayah bukanlah hal yang akan pertama saya lihat. Saya juga maju untuk menegur beberapa media yang masih bandel, demi menjaga perasaan keluarga terkhusus Ibu.

Beberapa media yang sempat vulgar memasang foto Ayah, perlahan-lahan mulai mencopot gambar tersebut. Entah karena insaf, ditegur, atau mungkin berita tersebut tidak memiliki nilai jual lagi, saya tidak tahu. 

Kami pun perlahan-lahan pulih. Namun hingga saat ini, potongan proses gambar identifikasi TKP Ayah saya terus membayangi. Sesak dan berat saat gambaran itu tiba-tiba muncul. Walaupun mungkin saya sering mengalihkan dengan melihat hal-hal lain mengenai Ayah, tidak dipungkiri perasaan tertusuk begitu membekas di hati saya sebagai keluarga beliau. 

Karena itu teman-teman yang baik, mengetahui lebih banyak atau lebih dulu, bukan berarti menjadikan kita paling terdepan. Bijaklah terlebih saat kita ingin memberitakan, atau meneruskan keadaan yang menyangkut bencana. Terlebih dokumentasi yang sensitif untuk keluarga korban. Tidak ada yang hebat dari membagikan kondisi terakhir seseorang yang terkena bencana, dalam keadaan naas.

Berempatilah terhadap korban dan keluarganya, dengan tidak menyebar luaskan informasi yang tidak kita ketahui benar adanya. Ini merupakan bukti nyata kepeduliaan kita, sekaligus juga menunjukkan bahwa kita cerdas menggunakan media sosial. (f)

 


Topic

#sharingisntalwayscaring, #thinkbeforeposting, #blog

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?