Blog
Harta Karun

6 Jul 2016


           
“Mas, lihat tempat minumnya Arfan, enggak?” tanya saya kepada suami yang sedang menemani anak kami, Arfan, bermain. Suami saya hanya menggeleng. Saya cari botol minum itu di kamar, di  dalam kulkas, di meja makan, di meja dapur, di lemari piring. Tidak ada. Padahal, sudah saatnya dicuci.  Karena tidak kunjung ketemu, saya berhenti mencari.
           
Saat saya sedang membereskan mainan, secara tidak sengaja  botol minuman itu ternyata ada di dalam jok mobil-mobilannya. Tempat penyimpanan yang sungguh tidak terpikirkan. Namanya anak batita,  sangat imajinatif.
           
Di lain waktu, saya heboh mencari baju ganti si kecil saya ini. “Adek, baju gantinya ditaruh di mana?” tanya saya pada Arfan yang sedang asyik menyusun lego. Padahal, baju itu belum lama saya  letakkan di  atas meja. Jawaban yang saya dapatkan hanya tatapan polos, disusul sederet celotehan yang belum bisa saya terjemahkan maksudnya. Duuh... dia memang masih bayi, ya. Saya  pun terpaksa mengambil baju ganti  lain untuknya.
Beberapa hari kemudian, saya menemukan baju yang ‘hilang’ itu di tumpukan pakaian saya di dalam lemari. Si kecil sepertinya meniru kebiasaan saya memasukkan baju yang selesai disetrika ke dalam lemari. Dia memang hobi sekali bermain setrika-setrikaan. Jadi, baju ganti itu ia pura-pura setrika dan dimasukkan ke lemari saat saya lengah.

Suami saya malah pernah kebingungan mencari ponselnya. Kadang-kadang kami memang teledor meletakkan ponsel sembarangan. Ponsel itu dalam keadaan mati, baterainya habis, jadi tidak bisa di-miscall. Saya sampai kehausan saat ikut mencari di seantero rumah. Apalagi udara panas sekali hari itu.  Saat  membuka kulkas untuk mengambil air minum,   eeh… ternyata ponselnya ada di situ. Arfaaan....

Sepertinya Arfan  memang sedang  suka-sukanya melakukan kegiatan  menyimpan barang. Mainan disimpan di lemari piring, bola-bola kecil disembunyikan di balik meja televisi,  roda mobil-mobilan juga bisa masuk ke botol minum. Duh, kalau tertelan bagaimana jadinya.

Bukan sekali dua kali peristiwa mencari barang-barang yang dia sembunyikan itu  terjadi. Rasanya seperti bermain hide and seek saja. Kalau sedang repot dengan pekerjaan lain, hal sepele ini  bikin gemas dan geregetan. Tiap kali beres-beres rumah, saya mendapatkan ‘harta karun’. Barang-barang yang tadinya saya kira hilang.  ‘Harta karun’ itu bertebaran di sudut-sudut rumah yang tidak terbayangkan.
           
Anak saya selalu memperhatikan saat saya   melakukan berbagai pekerjaan domestik di rumah. Mungkin dia bermaksud melakukan hal yang sama. Dan ini dia kejutannya.   Misalnya saja, Arfan suka bermain air. Kalau mandi, lama sekali baru mau keluar dari kamar mandi. Dia mulai minta mandi dan gosok gigi sendiri. Saya turuti sekalian mengajarkannya mandiri.  Kadang-kadang saya diusir keluar kamar mandi. Saya bolak-balik mengawasi. Tapi kemudian, apa yang terjadi?

Saat dia selesai mandi, saya menemukan sikat gigi kecilnya nyangkut di closet. Sabun batangan  terendam dalam ember penuh air. Mau marah, kok, ya, tidak tega, selain dia juga belum mengerti. 

Pernah suatu hari saya mencuci baju sambil mengerjakan pekerjaan lain. Saya dengar suara tak wajar dari mesin cuci. Mesin cuci saya bukaannya di atas dan masih model manual.

“Cica, cica!” kata anak saya sambil menunjuk mesin cuci. Dia menyebut cuci dengan cica.

Saat saya periksa, ada cobek kayu ikut berputar bersama baju-baju. Juga botol minum dan beberapa mobil-mobilan.

 “Aduh, Adek!” ucap saya meringis, sambil memunguti  benda-benda tidak pada tempatnya itu satu per satu. Melepaskannya dari belitan pakaian. Sepertinya ini saatnya saya menabung sabar.   



Dian Sukma Kuswardhani  
Manado,  Sulawesi Utara

 
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?