Blog
Hamish Daud Bahagia, Kami yang Galau, Duh!

6 Sep 2017

Foto: Instagram/ @hamishdw
 
Melihat sepucuk undangan dengan nama yang terukir: Hamish Daud Wyllie & Raisa Andriana yang beredar di antara rekan sesama jurnalis, tak pelak membuat hati saya sedikit ngilu. Pasalnya, diam-diam saya pernah menaruh hati pada pria berdarah Madura-Australia ini.

Masih teringat dalam kenangan, beberapa tahun lalu, ketika Hamish belum seterkenal sekarang, ia datang berkunjung ke kantor femina untuk diwawancarai oleh rekan saya. Sementara saya, yang kebetulan ditunjuk menjadi editor tulisan hasil wawancara ini turut menemani.

Tak pelak para kolega akhirnya menertawai kelakuan saya. Ah masa bodolah, kapan lagi saya bisa  berintim-intim mendengarkan kisah hidup si ganteng yang duduk kurang dari 1 meter jauhnya ini. Tampang saya dan rekan saya sudah berubah. Cengar-cengir enggak jelas. Berjuang untuk tetap bisa konsentrasi mendengarkan cerita Hamish. Glek. (Ya, kami berdua tampaknya sudah tenggelam dalam khayalan masing-masing).  

Obrolan santai pun mengalir. Tak sulit untuk terpikat pada pria ramah yang rendah hati ini. Ia tak pernah malu untuk menutupi kehidupannya yang susah di masa lalu dan perjuangannya untuk masuk ke dunia entertainment. Yang saya ketahui dari seorang teman di Bali, Komang Ayu, yang pernah menjadi stafnya, Hamish adalah sosok bos yang baik. Sebelum hijrah ke Jakarta dan masuk ke dunia entertainment, Hamish adalah seorang arsitek yang menjalankan usaha konsultan (Saka.id) bersama beberapa rekannya di Bali.

Hamish bercerita, saat kecil dulu ia pernah sempat tinggal dan bertahan hidup di hutan selama dua tahun bersama ayahnya yang meski telah puluhan tahun hidup di Sumba namun masih memegang kewarganegaraan Australia-nya.

“Kami tak punya uang sama sekali. Tak ada rumah. Saya bahkan sampai putus sekolah saat usia 10 tahun.” Kata-kata dari mulut Hamish meluncur begitu saja. Tak ada nada getir di sana. Tampaknya kepahitan hidup yang menempanya sejak kecil sudah membuat hatinya kebal. Bahkan sejak kecil Hamish tak lagi merasakan kehangatan kasih sayang dari ibunya yang telah berpisah dari sang ayah.

Pria seksi di hadapan saya ini memang memiliki sesuatu yang tak dimiliki orang kebanyakan. Pengalaman hidup yang keras telah membentuk karakternya menjadi seorang pria yang tangguh, ulet dalam berjuang, dan bijak mengelola penghasilannya. Rasanya, seperti sosok suami yang ideal, ya? Colek Raisa.
  
Penampilannya pun begitu sederhana dan terkesan cuek.  Di mata saya, Hamish begitu sensual. Dengan tubuh atletis berwarna kecoklatan dan wajah yang kental dengan garis kaukasia yang ia dapatkan dari ayahnya, tak butuh waktu lama bagi Hamish untuk menjadi “the new idol” di negara ini.

Sosoknya yang macho dengan rahang tegas, mengingatkan saya akan model-model iklan pria di luar negeri yang kerap tampil berbalutkan pakaian dalam saja. Seksi! Gaya hidupnya yang mencerminkan petualang sejati yang dekat dengan alam semakin melambungkan daya pikatnya. Cowok banget! Begitu kesan yang bisa kami tangkap tentang Hamish Daud.

Akhir pekan, 3 September lalu, Hamish pun melepas lajangnya dengan menyunting penyanyi Raisa yang dipacarinya sejak tahun lalu. Acara yang menarik perhatian publik itu berlangsung di Ayana Midplaza Hotel, Jakarta. Banyak yang tak rela, baik dari sisi penggemar Hamish maupun Raisa, hingga tagar #HariPatahHatiNasional bertebaran di laman media sosial.
 
Perbedaan usia yang cukup jauh, Hamish 37 tahun dan Raisa 27 tahun, justru semakin melekatkan pasangan ini. Hamish menjadi sosok dewasa yang selalu mengayomi Raisa sehingga tak heran jika hati Raisa pun luluh.
 
Melihat rona bahagia di wajah keduanya yang tak dapat mereka sembunyikan dari bidikan kamera saat di pelaminan, rasanya kebahagian itu menular pada kami yang sempat dibuat galau karena patah hati ini. Selamat ya Hamish dan Raisa. Semoga kebahagiaan kalian suatu saat akan kami para jomblo rasakan juga. Doakan saja! (f)  
Baca juga:
10 Fakta Tentang Raisa dan Hamish Daud di #HariPatahHatiNasional


Topic

#BlogEditor

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?