BizNews
Scale Up Asia 2018: Meningkatkan Skala Bisnis Pengusaha Startup

29 Mar 2018



 
Bagi Achmad Zacky, Founder Bukalapak.com, peningkatan skala usaha atau scale-up berawal justru dari aksi-aksi kecil setiap hari yang dilakukannya. Mulai dari berkeliling dari “lapak ke lapak” untuk menjual ide bisnisnya dan menggaet pelanggan, sampai menjalankan media sosial sebagai media promosi yang berdampak.

“Aksi-aksi kecil yang kami lakukan setiap hari ini lama-lama menjadi bola salju yang cukup besar,” ungkap Zacky, saat berbicara di acara tahunan Scale-Up Asia 2018 Conference “50 Shades of Scale-Up” yang berlangsung di The Hall Ballroom, Senayan City, Jakarta, Rabu (28/3).

Efek bola salju hasil dari kesetiaan dan ketekunannya dalam melakukan aksi-aksi kecil setiap harinya ini telah membawa usaha yang diawalinya dari kamar kost, delapan tahun yang lalu, menjadi sebuah bisnis e-commerce yang mampu menggerakkan perekonomian mikro dan menghidupi sebanyak 1.500 karyawan dan meraih 30 juta pengguna!

“Misi kami adalah bagaimana agar semua pelaku bisnis di Indonesia ini mengalami kesejahteraan yang merata. Kami ingin memberikan kekuatan lebih kepada para pebisnis kecil sehingga mereka menjadi lebih kompetitif dan sejahtera,” lanjut pria yang menjadikan inisiator Koperasi di Indonesia, Bung Hatta, sebagai salah satu role modelnya. 

 

"Meningkatkan skala bisnis adalah rangkaian jutaan aksi dan ribuan kegagalan," ucap Achmad Zacky, Founder & CEO Bukalapak.
 
Pria yang Selasa (27/03) malam lalu baru saja menerima penghargaan Endeavor Entrepreneur of the Year ini meyakini bahwa setiap orang memiliki jalan suksesnya sendiri.

“Kita tidak bisa menjadi pengikut hidup orang lain. Kita harus jadi diri sendiri, menemukan true meaning dari diri kita dan hidup kita. Kita tidak bisa menjiplak orang lain secara total. Ambil yang positif, bawa untuk meraih apa yang menjadi passion dan kebahagiaan kita. Menurut saya itu yang jauh lebih penting. Sebab, kalau kita sudah happy, maka kita akan berlari dengan lebih kencang," ungkap lulusan terbaik Teknik Informatika dari Institute Teknologi Bandung, ini.

Kesadaran terhadap beragam jalan sukses ini pula yang mendasari tema “50 Shades of Scale-Up” di penyelenggaraan Scale-Up Asia 2018 kali ini. Managing Director Endeavor Indonesia, Sati Rasuanto, mengatakan bahwa setiap tahunnya Endeavor menerima sekitar 200 hingga 300 perusahaan yang siap untuk dibantu dalam meningkatkan skala bisnis mereka. Masing-masing perusahaan tersebut datang dengan passion, definisi sukses, dan usaha peningkatan bisnis yang berbeda.

“Melalui ’50 Shades of Scale-Up’, kami ingin mengatakan bahwa tidak ada satu definisi baku untuk menggambarkan seperti apa kewirausahaan yang sejati itu. Melalui konferensi Scale-Up Asia kali ini kami menunjukkan layer-layer yang berbeda, supaya rekan-rekan pengusaha bisa belajar dari jenis  kewirausahaan yang berbeda ini,” jelas Sati dalam jumpa pers di sela-sela acara konferensi.

Scale-Up Asia merupakan salah satu bagian dari program High-Impact Entrepreneurship, sebuah gerakan untuk menumbuhkan ekosistem wirausaha di Indonesia ke arah yang positif. Salah satunya, yang berlangsung secara pararel dengan konferensi adalah melalui Scale-Up Clinic yang menghadirkan tiga puluhan mentor yang siap membantu para pengusaha di berbagai topik spesifik, mulai dari membangun brand hingga memasarkan produk.

Saat ini sudah tercatat lebih dari 38 pengusaha dari 30 perusahaan yang terseleksi menjadi Endeavor Entrepreneur. Mereka ini merupakan pengusaha yang dinilai berpotensi untuk meningkatkan skala bisnisnya dan melipatgandakan dampaknya bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dengan cara ini, perkembangan pelaku usaha di Indonesia yang masih sangat minim, yaitu 1,6% sampai 1,8% dari populasi penduduk Indonesia, bisa terdongkrak.

"Endeavor tidak hanya menyediakan akses investasi dan network, tapi juga menyediakan para mentor yang sekaligus menjadi role model bagi para pengusaha. Saya berharap pengusaha-pengusaha yang berada di dalam endeavor ini nantinya juga akan tergerak untuk menjadi mentor bagi generasi berikutnya," ungkap Sati. (f)

Baca Juga:


Topic

Bisnis

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?