BizNews
Putri Sulamit Sulawesi Utara Tria Divinity Malengsang Luncurkan Pasar Pustaka di Manado

20 Oct 2017


Foto: RIN

“Setiap wanita dilahirkan unik, cantik, dan punya potensi. Tapi sayangnya masih banyak wanita Indonesia yang tidak percaya diri. Karena itu kami hadir untuk mendukung mereka mewujudkan mimpi sekaligus membawa perubahan untuk masyarakat sekitar dan negeri,” ucap Yohana Limarno, pendiri Program Putri Sulamit, di Manado (12/10).

Dengan slogan Berarti Lewat Hati, program ini memilih 7 perwakilan wanita dari kota-kota besar di Indonesia. Salah satunya, terpilih Tria Divinity Malengsang, yang mewakili Putri Sulamit Sulawesi Utara.

Menurut Yohana, Tria merupakan salah satu wanita yang memiliki keinginan kuat dan rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama. “Untuk mewujudkan keinginannya, kami ada mentoring lewat pelatihan pengembangan potensi diri, pelatihan project management, dan cara menjaga penampilan agar lebih percaya diri menciptakan proyek yang nyata,” papar Yohana.

Tria membangun project ‘Pasar Pustaka’, sebuah arena belajar dan perpustakaan di Pasar Karombasan, Manado untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Anak-anak di lingkungan pasar yang ada karena harus menunggu atau membantu orangtuanya berjualan, boleh mampir di Pasar Pustaka untuk belajar bersama Tria secara gratis.

Seperti pelajaran Bahasa Inggris, matematika, atau pelajaran dari sekolah. Anak-anak sekolah berusia antara 5-11 tahun yang mau belajar ini juga bebas membaca buku bacaan yang tersedia.

Ke depannya, program Pasar Pustaka ini akan terus dipantau dan diarahkan agar bisa berdiri ‘Pasar Pustaka’ lainnya di pasar-pasar di Manado. Seperti yang terjadi pada proyek Deaf Talk yang sudah diluncurkan Putri Sulamit Bali, A.A. Istri Putri Dwi Jayanti, April lalu juga.

Baca juga:
Tria Divinity Malengsang, Putri Sulamit Sulawesi Utara yang juga Guru Bagi Anak-Anak Pasar
Berkenalan dengan 7 Putri Sulamit yang Siap Berkarya untuk Sesama
A.A Istri Putri Dwi Jayanti, Putri Sulamit Denpasar yang Menginginkan Kesetaraan untuk Kaum Tuli

Proyek Deaf Talk yang membantu komunitas tuli di Bali agar dapat terus berkarya meski memiliki keterbatasan ini telah menghasilkan buku Deaf Talk dan dimasukkan ke dalam aplikasi ponsel pintar sehingga siapapun bisa mengunduh.

Selain dukungan untuk Putri Sulamit Bali dan Manado, program ini juga sedang menggodok proyek dari 5 Putri Sulamit lainnya. Mereka adalah Akwilina Jeni (17) dari Ngabang, Nishada Warih Segara Muncar (21) dari Surakarta, Poppy Indrawati (26) dari Serang, Duma Mariana Simanjuntak (20) dari Medan, serta Yunita Alanda Monim (19) dari Sentani, Papua.

“Kami yakin dengan membantu dan memfasilitasi proyek-proyek yang datang dari ketulusan hati para Putri Sulamit ini bisa membawa perubahan yang baik bagi masyarakat,” harap Yohana. (f)


Topic

#putrisulamit

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?