BizNews
Potensi Desainer Muda Busana Muslim di Ajang MOFP 2020

26 Nov 2020


Foto: Dok. Kemenperin


Industri busana muslim yang merupakan bagian dari industri pakaian jadi memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data Pusdatin Kementerian Perindustrian, kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2019 mencapai US$ 8,3 Milyar dan pada periode bulan Januari hingga September 2020 ekspor industri pakaian jadi telah mencapai angka US$ 5,36 Milyar. 

Industri fesyen merupakan salah satu sektor industri penopang ekonomi nasional dan harus terus dipertahankan serta ditingkatkan kinerjanya. Industri pakaian jadi juga sangat erat hubungannya dengan sektor industri tekstil. Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin pula, kontribusi sektor Industri Tekstil dan Pakaian jadi menyumbang sebesar 6,75 persen pada kontribusi PDB Industri Pengolahan Non-Migas di Triwulan III tahun 2020.

Melihat potensi besar industri fashion, terutama fashion muslim, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka terus berupaya mengembangkan potensi desainer fesyen muda Indonesia. Salah satunya memberikan panggung bagi desainer muda untuk pengembangan serta promosi diri, salah satunya dengan menyelenggarakan kompetisi desain fesyen muslim Modest Fashion Project (MOFP).

“Kami menyadari bahwa dalam pengembangan industri fesyen muslim, peran desainer sangat penting untuk memberikan warna serta inovasi baru dalam pengembangan produk fesyen muslim di Indonesia.” terang Dirjen IKMA, Gati WIbawaningsih saat memberikan closing remarks pada acara Inagurasi Modest Fashion Project 2020, Sabtu (21/11).

Gati menerangkan perkembangan jumlah umat muslim dunia menjadi salah satu pemicu utama yang mendorong pertumbuhan industri fesyen muslim. The State Global Islamic Ecomony Report 2020/2021 yang baru saja dirilis, melaporkan konsumsi fesyen muslim dunia tahun 2019 diperkirakan mencapai US$ 277 Miliar. Meskipun pandemi COVID-19 menurunkan angka konsumsi fesyen muslim dunia sebesar 2,9% menjadi US$ 268 Miliar, namun diharapkan tahun 2021, industri ini akan kembali pulih.
 


Foto: Dok. Kemenperin


Sementara konsumsi fesyen muslim Indonesia sendiri pada tahun 2019 senilai US$ 16 Milyar, terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Saudi Arabia, dan Pakistan. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar fesyen muslim global maupun domestik sangat besar dan harus diisi oleh industri fesyen muslim Indonesia.

Menurut Gati, pengembangan fesyen muslim Indonesia juga mempunyai prestasi di dunia internasional. Berdasarkan The State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. “Hal ini menunjukkan peluang Indonesia untuk dapat berada pada urutan pertama dan menjadi salah satu pusat fesyen muslim dunia,” terang Gati.

Melihat segala potensi dan keunggulan sektor industri fesyen muslim di Indonesia, GATI berharap para desainer finalis MOFP 2019 yang telah dibina oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI melalui program pembinaan coaching fashion business ini dapat mengikuti jejak desainer fesyen Indonesia yang telah mendunia. 

“Harapannya para desainer kompetisi MOFP kelak akan menjadi desainer fesyen yang juga dapat berkarya di kancah dunia mempromosikan potensi industri fesyen Indonesia”. ujar Gati.
 


Foto: Dok. Kemenperin


Puncak kegiatan Kompetisi MOFP 2020 digelar dalam acara bertajuk Inagurasi Modest Fashion Project 2020 yang disiarkan langsung melalui akun Youtube Kementerian Perindustrian RI. Selain fashion show penjurian grand final Kompetisi MOFP 2020, Inagurasi MOFP 2020 juga menampilkan fashion show para desainer muda finalis MOFP 2019 yang berjumlah 20 orang. 

Di akhir acara, diumumkan para pemenang Kompetisi MOFP 2020 yang berhak mendapatkan hadiah berupa piala, piagam serta uang tunai dengan total Rp 75 juta bagi pemenang Juara I, II, III dan Favorit. Sedangkan seluruh finalis MOFP 2020 akan mendapatkan program pembinaan wirausaha baru di bidang fesyen muslim. 

“Diharapkan Kompetisi ini dapat dijadikan batu loncatan untuk dapat menjadi wirausaha baru di bidang fesyen muslim yang berkualitas dan berdaya saing. Terus mengeluarkan ide, inovasi dan karya kreatif yang dapat memberikan pengaruh positif pada perkembangan industri fesyen muslim nasional,” tutup Gati, sekaligus mengajak para desainer, pemerintah, pelaku industri, market place, akademisi serta seluruh stakeholder terkait untuk dapat bersama-sama memaksimalkan potensi dan terus mempromosikan dan memperkenalkan industri fesyen muslim Indonesia. (f)


Baca Juga: 
Linda Anggrea Scale-Up Bisnis Buttonscarves dengan Kembangkan Layanan Online Berbasis Aplikasi
Feny Mustafa Scale-Up Bisnis Shafira dengan Riset Pasar Sebelum Ekspansi Bisnis
Bermandjha di Hari Raya
 


Faunda Liswijayanti


Topic

#busanamuslim, #desainer, #desainermuda

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?