BizNews
Menuju Indonesia 4.0, Kelas Womenwill Hadir di Yogyakarta

25 Sep 2018


Kelas Womenwill sejak 15 September hadir secara reguler di Yogyakarta/Foto: NJL
 
Saat wanita sejahtera, semua sejahtera! Keyakinan ini yang membawa Google membesut program Womenwill di Indonesia. Melalui inisiasi ini Google hendak menciptakan peluang ekonomi bagi para wanita di berbagai daerah melalui pemanfaatan teknologi digital.
 
“Sebanyak 51% UKM di Indonesia dimiliki oleh wanita, tapi mengapa kontribusinya hanya 9,1% saja dari PDB Indonesia? Padahal, sektor UKM menyumbang pendapatan yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia,” ungkap Putri Alam, Head of Public Policy & Government Relations Google Indonesia, saat peluncuran Kelas Womenwill di Yogyakarta, belum lama ini.
 
Acara peluncuran yang dibungkus dalam bentuk talkshow yang dipandu oleh Jason Tedjasukmana, Head of Corporate Communications Google Indonesia ini juga dihadiri oleh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Yogyakarta, komunitas pelaku UKM, dan para fasilitator Womenwill.
 
Hasil studi yang dilakukan oleh Google Indonesia mengungkap rata-rata wanita pengusaha mengalami tantangan dalam menyeimbangkan antara aktivitas bisnis dan peran domestik mereka dalam keluarga. Padahal 61% wanita pengguna internet ingin bekerja, dan 39% tertarik untuk berwirausaha. Sayangnya, Google juga mencatat bahwa 47% wanita pengusaha UKM belum memanfaatkan internet untuk mendukung bisnis mereka.
 

Ketua Kadin Yogyakarta, GKR Mangkubumi, menyambut baik kehadiran kelas Womenwill di Yogyakarta/Foto: NJL
 
“Womenwill di Indonesia fokus melatih wanita wirausaha memanfaatkan teknologi untuk mendukung bisnis mereka. Ada lima kelas dengan berbagai materi, yaitu kisah sukses dan tip mengelola usaha untuk wanita wirausaha hingga bagaimana melakukan pemasaran yang ekfektif di era digital,” papar Febrina Herlambang, Corporate Brand Marketing Manager Google Indonesia.

Kelas Womenwill di Yogyakarta ini akan berlangsung secara reguler, setiap hari Sabtu dan Minggu, pukul 09:00 – 11:30 WIB, di Innovative Academy Hub, yang berlokasi di kampus Universitas Gadjah Mada.
 

“Kelas Womenwill akan membekali para wanita tentang pentingnya berkomunikasi sebagai seorang women’s leaders, bagaimana mengelola konten profesional untuk usaha, termasuk di antaranya memaksimalkan media sosial untuk promosi bisnis,” lanjut Febrina.

 
Fajar Rochani, pemilik Rumah Jahir Queenfaa, merupakan salah satu UKM asal Yogyakarta yang telah memetik manfaat penerapan teknologi digital melalui platform Google Business Groups. Tidak hanya mendapat bekal teknis mendorong bisnisnya berkembang, melalui komunitas ini ia juga bisa berbagi informasi dan belajar bersama dengan para pelaku UKM lainnya.
 
“Sebagai pengusaha baru saya terbantu. Dari yang dulunya masih gaptek (gagap teknologi), kini berkat mentoring kelas Womenwill usaha saya sudah online di Google Bisnisku dan mempunyai website,” ungkap Fajar yang baru beberapa bulan lalu memulai usaha.
 
“Sekarang, jika ada yang bertanya alamat usaha, saya bisa bilang ‘coba googling saja’,” lanjutnya Fajar, bangga. Ini berkat aplikasi google map dalam platform Google Bisnisku, yang membantu pelanggan baru untuk menemukan lokasi bisnisnya.
 
Apabila di awal usaha, Fajar hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut, sejak usahanya online, pelanggan terus berdatangan. Bahkan, sekali waktu ia sempat kewalahan. “Di kelas Womenwill, saya juga belajar manajemen waktu dengan memanfaatkan Google Calendar. Dengan cara ini usaha saya jalan terus, dan urusan rumah tidak keteteran,” lanjut Fajar, yang kini telah mampu menggaji tiga karyawan baru.
 
Dalam sambutannya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi menyambut baik kelas Womenwill. Wanita yang menjabat sebagai Ketua Kadin Yogyakarta ini berharap bahwa ke depannya, program penguatan teknologi digital ini juga bisa menyentuh para wanita pelaku usaha mikro di berbagai pelosok desa di Yogyakarta.
 
“Supaya dengan gadget yang mereka miliki, para pengusaha mikro di desa-desa ini juga bisa mengakses informasi dan memanfaatkan kemudahan teknologi yang ditawarkan oleh Google. Sehingga, kesenjangan antara penguasaha yang sudah melek teknologi dengan yang belum tidak terlalu besar,” harap putri sulung dari Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Ratu Hemas, yang menempuh pendidikan di Griffith University, Australia ini.
 
Womenwill telah dimulai sejak 17 Mei 2017 dengan konferensi Womenwill yang telah berlangsung di enam kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, bali, dan Makassar. Selain itu, kelas reguler Womenwill telah diadakan secara rutin sejak April 2018 di Jakarta, Padang, Surabaya, dan Palembang. Yogyakarta adalah kota ke-5 diselenggarakannya kelas reguler Womenwill.
 
“Sejak tahun 2005, secara total, Google Indonesia telah melatih lebih dari 1 juta UKM melalui kombinasi antara pelatihan langsung dan program pelatihan digital, seperti Gapura Digital dan Womenwill. Ini menjadi kontribusi Google dalam membantu pemerintah untuk meraih target Indonesia 4.0, sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2030 nanti,” ungkap Febrina. (f)

Baca juga:

Google WomenWill Ikut Mendorong Bisnis Wanita Go Digital
Konferensi Google Womenwill Bali: Seimbangkan Kualitas Produk dengan Pengetahuan dan Penggunaan Teknologi Digital


Topic

#WanitaWirausaha, #Womenwill, #entrepreneurs

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?