BizNews
Chocolate Bar Papua untuk Kelestarian Alam

3 Sep 2019

Tanah Papua tidak hanya terkenal karena keindahannya saja. Cokelat yang dihasilkan di tanah ini pun memiliki keunikan tersendiri yang memincut produsen cokelat lokal Pipiltin Cocoa untuk ‘mengangkatnya’.

Menggunakan biji cokelat dari kawasan pegunungan Arfak, tepatnya di distrik Ransiki, Manokwari Selatan, Papua Barat, Cokelat Ransiki 72% diluncurkan beberapa waktu lalu.  Kahadirannya di pasaran Indonesia merupakan kolaborasi antara Pipiltin Cocoa, Pemerintah Provinsi Papua Barat, Koperasi Petani Cokran Eiber Suth, dan Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (YIDH).

Selain untuk mengembangkan ekonomi yang berfokus pada masyarakat asli Papua, Kolaborasi ini juga bertujuan melindungi hutan, lahan gambut,  dan ekosistem di Papua Barat.

Distrik Ransiki merupakan bagian dari rangkaian ekosistem laskap ‘Mahkota Permata Tanah Papua’ yang terbentang dari Kabupaten Tambrauw, Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan, hingga Teluk Bintuni. Kawasan ini berfungsi sebagai hutan lindung yang menjadi rumah berbagai spesies flora dan fauna endemik, termasuk burung cenderawasih Vogelkop Superb yang ditemukan tahun 2018 lalu.

Gambar burung  Vogelkop Superb pada kemasan Cokelat Ransiki 72% juga menjadi kunci pesan bahwa kegiatan ekonomi dapat berjalan seimbang dengan upaya konservasi dan peningkatan kesejahteraan petani.

Acara peluncuran di gerai Pipiltin Cocoa, Alun-Alun Grand Indonesia Shopping Mall dihadiri oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.  Di kesempatan yang sama diselenggarakan pelelangan sebuah lukisan burung Vogelkop yang terbuat dari cokelat. Hasil pelelangan tersebut akan diberikan kepada para petani cokelat di Ransiki. (f)
 

Baca juga:
4 Destinasi Wisata Menarik di Kutai Kertanegara, Calon Ibu Kota Baru Indonesia
Sering Merasa Lapar? Mungkin Ini Penyebabnya!

 


Topic

#cokelat, #papua

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?