Dermal Filler
Berbeda dari botox yang dapat menghilangkan kerutan dengan melemahkan otot, dermal filler berfungsi untuk mengisi volume pada area yang berkurang seiring penuaan. Perawatan ini termasuk dalam kategori minimally invasive procedures, yang artinya memiliki risiko pengerjaan yang minimal, tanpa ada prosedur pembedahan.
“Dermal filler atau yang populer disebut filler adalah bahan yang digunakan untuk mengganti atau menambah volume yang hilang pada kulit atau lapisan lemak di bawah kulit,” ujar dr. Anna Gunawan, SpKK dari RSKB Bina Estetika Jakarta. Dewasa ini, komponen yang paling aman digunakan untuk mengisi volume pada kulit ialah asam hialuronat (hyaluronic acid). Asam hialuronat ini dipandang aman karena merupakan zat yang juga diproduksi oleh tubuh secara alami dan dapat diserap sempurna.
Dermal filler memiliki tiga kegunaan, yaitu anti aging, rejuvenasi (peremajaan), dan koreksi wajah, seperti memancungkan hidung, menyamarkan kantong mata, membentuk tulang pipi (apple cheek), meniruskan rahang, membentuk bibir tampak lebih penuh, hingga menambah volume dagu.
Proses dermal filler terbilang cukup singkat, sekitar 60-90 menit. Pada dermal filler yang ditujukan untuk menyamarkan kerut dan rejuvenasi kulit, filler hanya akan disuntikkan pada lapisan dermis. Karena dermal filler menggunakan metode injeksi, efek samping yang dapat terjadi tergolong ringan. Namun, rasa sakit saat injeksi, kondisi bengkak dan lebam, umum terjadi setelah tindakan. Hal tersebut lazim terjadi karena area wajah memiliki banyak pembuluh darah. Keadaan yang disebut down time ini akan hilang dalam kurun waktu 7 hari.
Topic
#botox, #dermalfiller, #ThreadLifting, #tanambenang, #awet muda, #beautytrend