Travel
Yuk, Jalan-Jalan!

22 Jun 2012






Dari wisata kereta api di Sumatra hingga tidur ditemani hewan liar di Bali. Berani coba?

Ahh… Sains itu membosankan dan sejarah bikin ngantuk! Jika ini yang sering Anda dengar dari mulut   buah hati Anda, saatnya Anda mematahkan stigma ini dengan mengajak mereka berlibur ke 4 tempat wisata edutainment di dalam negeri ini.    Manjakan mereka dengan memberikan pengalaman pertama belajar sejarah di dalam kereta dan museum berteknologi tinggi, mengenal lebih dekat ilmu sains dengan cara yang fun, hingga menguji adrenalin di taman safari Bali. Mari, jinjing traveling bag, dan jadikan liburan ini tak terlupakan!

Taman Pintar, Yogyakarta
Sains seru!

Siapa bilang sains itu menyebalkan dan bikin pusing? Di Taman Pintar Yogyakarta ini, Anda dan anak-anak bisa belajar bersama tentang sains dengan cara yang lebih menyenangkan.
  Walau sudah berusia 3 tahun, beberapa bangunan dalam Taman Pintar ini baru saja dipugar sehingga tampil lebih segar sejak Oktober 2011. Tempat ini terbagi dalam beberapa zona. Anda bisa menemukan ruang sains dan teknologi, ruang religi dan budaya, dan ruang profesi.
  Tak hanya itu, Anda juga bisa belajar sejarah Indonesia, seperti sejarah Kesultanan dan Pakualaman Yogyakarta, tokoh-tokoh pendidikan, dan semua Presiden RI. Jangan kaget juga bila anak-anak akan teriak kegirangan ketika diizinkan untuk memperagakan sendiri berbagai alat peraga seputar edukasi sains, seperti materi kelistrikan, magic step, dan belajar seputar planet.



















  Ada pula zona Teknologi Informasi dan Komunikasi yang baru diresmikan Januari lalu. Melalui zona ini, para pengunjung bisa melihat angkasa luar melalui worldwide telescope, pengalaman astronomi berbasis perangkat lunak. Zona ini juga menampilkan permainan pendidikan di Microsoft XBOX yang dilengkapi dengan kinect.  Teknologi ini membuat pengunjung tidak perlu menyentuh tombol kontrol untuk menjalankan permainannya, tetapi menggunakan sensor gerak tubuh.
   Selain itu, disediakan pula beberapa komputer untuk membuka situs-situs pendidikan interaktif. Lebih serunya lagi, Anda hanya dikenai biaya Rp2.000 saja per orang, untuk setiap zona. Anda juga bisa menikmati film pendidikan dalam teater 3 dimensi yang  tayang setiap 30 menit sekali, mulai pukul 09.30 – 16.00 WIB.



















Wisata Kereta Api, Sumatra Barat

Membelah Danau Singkarak

“Naik kereta api, tut.. tut.. tut… siapa hendak turut?” Apa yang terbayang di benak Anda saat mendengar kata ‘kereta api’? Berdesak-desakan atau hiruk pikuknya para penjaja makanan hingga aksesori rambut di atas kereta? Buang jauh-jauh bayangan itu. Hal ini tidak akan pernah terjadi jika Anda ada dalam wisata kereta api di Sumatra Barat.
    Bayangkan, Anda berada dalam sebuah kereta api diesel dan menikmati pemandangan Danau Singkarak. Anda bagaikan berjalan di atas air karena antara rel dan tepi danau nyaris tak berjarak. Lalu, kereta api membawa Anda membelah pegunungan Sumatra Barat yang elok. Rancak bana!
    Perjalanan tak terlupakan ini berawal dari upaya pemerintah untuk menyelamatkan sarana kereta api yang hampir mati. Rute kereta api di Sumatra Barat pertama kali dibangun pada tahun 1891, mulai dari Teluk Bayur- Sawahlunto dan terus berkembang hingga mencapai puncaknya saat digunakan sebagai angkutan batu bara.
    Sayangnya, pada akhir tahun 2000, produksi batu bara di Sawahlunto  makin berkurang, aktivitas kereta api pun kena imbasnya. Untuk menyelamatkannya, pada 21 Februari 2009 dibukalah jalur wisata kereta api. Setiap operasi, kereta api ini terdiri dari 3 kereta ekonomi, 1 kereta eksekutif, 1 kereta makan dan gerbong pembangkit.
    Sambil menikmati keindahan alam, Anda akan diperkenalkan pada budaya dan sejarah kereta api di Sumatra Barat. Setelah menempuh 3 jam perjalanan Padang Panjang – Sawahlunto, Anda akan dibawa mengelilingi Museum Kereta Api Sawahlunto yang terdapat di area stasiun. Museum ini menyimpan 80 koleksi peralatan kereta api. Dan di halaman museum terdapat beberapa gerbong ketel, gerbong pengangkut batu bara, lori wisata, dan kereta berdinding kayu.
    Perjalanan Anda belum berakhir. Dari Stasiun Sawahlunto, Anda dan keluarga bisa melanjutkan perjalanan dengan wisata kereta uap yang disebut Mak Item. Kereta berkapasitas 30 orang ini hanya akan beroperasi 1 kali sehari dari Stasiun Sawahlunto – Stasiun Muara Kalaban dan kembali lagi ke Stasiun Sawahlunto. Anda akan berkeliling mengitari bukit, lalu melewati terowongan berjarak 840 meter sebelum akhirnya menyudahi petualangan Anda. Selamat bersenang-senang!

Museum Tempo Doeloe, Malang
'Madam Tussaud' di Indonesia

Jenuh, jadul, membosankan. Selain para pencinta museum, mungkin tiga kata itulah yang ada di benak Anda begitu mendengar soal wisata museum. Tapi, jangan salah, wisata museum tak lagi menjenuhkan bila Anda pergi ke Museum Tempo Doeloe (MTD) di Malang yang akan resmi dibuka pada akhir Juni 2012.
    Berkiblat pada ilmu pembangunan museum di Asia, museum yang didirikan di tanah seluas 1.000 m2 ini mengusung tema fun dan hi-tech. MTD menyajikan informasi mengenai sejarah pembangunan Kota Malang dengan cara menarik melalui layar sentuh, animasi dan komik. Wah, anak Anda tak lagi merengek ingin cepat-cepat pulang.
    Tak seperti museum lainnya, warna oranye dan pink akan jadi warna mayoritas di dalam museum yang terdiri dari 20 ruang ini. Ruangan pertama adalah ruang penggalian yang memuat sejarah pertama kali ditemukannya Kota Malang. Dibangun 3 meter di dalam tanah, Anda bisa ikut merangkak seperti sedang  menggali. Langit-langitnya terbuat dari kaca dan Anda akan dipandu oleh video animasi.



   




















Di ruangan lain, walau belum sesempurna pameran dalam Madam Tussaud, Anda dan keluarga bisa foto bersama dengan patung lilin tokoh-tokoh yang berkontribusi dalam pembangunan kota yang terkenal dengan apel hijaunya ini. Seperti patung lilin Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, saat meresmikan tugu Kota Malang, Moh. Hatta saat berpawai dalam rangka kongres KNIP tahun 1947, dan beberapa tokoh lainnya.
    Jangan lupa untuk belajar membuat keramik terakota, pembuatan keris atau menulis di daun lontar. Hasilnya bisa Anda bawa pulang sebagai suvenir. Setelah berkeliling, isi perut dulu dengan mampir ke Rumah Makan Inggil atau disebut juga Resto Museum yang lokasinya tepat di samping MTD.
Ini bukan rumah makan biasa.  Anda bisa menikmati makanan rumahan yang jarang ditemukan di restoran lain. Jagoannya adalah menu pecel terong dengan bumbu kemiri dan aneka rempah. Tak sekadar makan, di sini Anda juga bisa mempelajari kesenian asli Malang seperti kesenian topeng. Tempat ini memang dipersiapkan sebagai museum kebudayaan. Perut kenyang, pengetahuan pun bertambah.

Bali Safari & Marine Park
Makan dan tidur ditemani hewan liar

Bali memang juaranya tujuan wisata. Tak hanya wisata pantainya, Anda dan keluarga bisa menguji adrenalin lewat berwisata di Taman Safari Bali yang dikenal dengan nama Bali Safari & Marine Park.
    Eits, jangan dulu berpikir  di tempat ini Anda hanya akan berkeliling mengamati aneka jenis satwa seperti taman safari lainnya. Keunggulan tempat ini adalah Anda bisa belajar tentang budaya Bali, konservasi hewan dan menikmati education show dari hewan koleksi taman safari ini.
    Dari pintu masuk, Anda sudah disambut dengan Gapura Buma dan melewati tebing yang penuh dengan relief kisah Tantri dan Ramayana. Tak hanya soal budaya, mata Anda juga akan dimanjakan oleh pemandangan alam yang indah serta berbagai atraksi kesenian asal Bali.
    Pertunjukan satwanya pun terbilang ekstrem. Pengunjung bisa melihat dari dekat dan berinteraksi dengan para gajah yang sedang mandi di Taman Ganesha, juga dengan harimau putih langka yang ada dalam kolam air. Untuk wisata Marine Park, Anda bisa menikmati pertunjukan 40 jenis ikan yang diambil dari seluruh perairan di dunia, berinteraksi dengan hiu putih lewat touch pool dan yang tak boleh dilewatkan adalah melihat para pawang memberi makan piranha dan arapaima (ikan terbesar di dunia) sepanjang 3 meter pada pukul 09.30 dan 16.00 WITA setiap harinya.
    Tak cukup sampai di situ, taman safari ini juga menantang Anda untuk menikmati sarapan ditemani singa-singa liar. Berani coba? Hmm....  Tarik napas sejenak, petualangan Anda belum selesai.
    Jika Anda berani menginap di tempat ini, Anda bisa bermalam di Mara River Safari Lodge yang merupakan bungalo  pertama di Asia. Keuntungannya, Anda bisa melihat berbagai satwa yang bebas berkeliaran. Pengalaman yang langka dan menakjubkan.

(Trifosa Dewi)






 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?