Career
Tip Berbisnis di Apartemen

5 Jan 2012

Coba tanya rekan Anda, apa alasannya memilih tinggal di apartemen. Dari sekian jawaban, ada satu kesamaan: praktis! Mau makan, belanja grocery, cuci pakaian, bahkan ke dokter dan pesan tiket pesawat, tinggal ‘turun’ atau angkat telepon. Menariknya, zona pusat kota-kota besar kini terus bertumbuhan apartemen baru. Tertarik untuk terjun ke bisnis yang potensial ini? Yuk, simak saran dari I Putu Surya Negara, Konsultan Bisnis dari Access One Indonesia.

Menurut I Putu Surya Negara, kunci sukses berbisnis di apartemen adalah harga harus lebih murah dari harga mal. Peluang bisnis di area apartemen adalah usaha yang memenuhi kebutuhan penghuni, seperti laundry, rumah makan, dan minimarket. I Putu Surya menyarankan, sebelum masuk ke sana, ada baiknya melakukan riset. "Cari tahu profil umum penghuninya. Yang paling bisa kita lihat adalah harga unitnya. Lalu cari tahu bisnis yang sudah beroperasi di sana. Dengan begitu, kita jadi tahu keinginan dan kebutuhan para penghuni. Kalau apartemen tersebut baru akan dibangun, Anda bisa mencari tahu dengan berbincang dengan staf sales atau calon penghuni yang datang," kata I Putu Surya.
            
Menurutnya, untuk memperluas segmen hingga ke luar lingkungan apartemen agak sulit, karena apartemen adalah lingkungan eksklusif. Kalaupun ingin memperluas pasar, bisa dengan layanan delivery order untuk melayani pesanan di lingkungan sekitar apartemen. Selain itu, bila apartemen berada di lokasi strategis, bisa dipikirkan bisnis secondary, seperti coffee shop atau salon.

Dibandingkan mal, membuka bisnis di apartemen harus jeli membaca segmen. "Mal mengandalkan traffic, segmennya beragam, sewanya juga lebih mahal, dan persaingannya tinggi. Jadi, harus kuat diferensiasinya. Sementara apartemen, biasanya kebutuhannya basic saja. Kalau bisnisnya rumah makan, tuntutannya adalah enak, kenyang, dan murah. Kalau ada pesaing, kreativitas barulah dibutuhkan," jelas I putu Surya.

Keuntungan lain, di apartemen, kalau sudah ada satu bisnis, jarang orang mau membuka bisnis yang sama. Tapi I Putu Surya menjelaskan, ada tuntutan di apartemen, yakni harga harus lebih murah dibanding mal, karena di mal ada unsur lifestyle. Walau sama-sama salon dari franchise yang sama, misalnya, harga di apartemen harus lebih murah.

Promosi tetap diperlukan di saat awal. Misalnya, membuat brosur, memasang pengumuman di media penghuni, dan memberikan diskon. "Biarkan penghuni merasakan dulu. Yang tak kalah penting adalah memilih bisnis yang sesuai passion. Jadi, kalau Anda buka rumah makan, Anda tak terlalu kecewa kalau ternyata kurang laris, karena paling tidak Anda sudah menyalurkan hobi Anda memasak," sarannya. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?