Celebrity
Shahnaz & Gilang: Sepaket Berlima

16 Jul 2014

Baik Gilang Ramdhan maupun Shahnaz Haque merupakan pasangan yang sama-sama menghidupkan ‘asap dapur’ dari dunia entertainment. Sebagai seorang artis, Shahnaz juga dipercaya menjadi ambassador sekaligus host untuk acara pemberdayaan wanita dari produk peralatan rumah tangga.
Gilang sendiri total berkecimpung di dunia musik.

Meski dunia hiburan tampak glamor, keduanya harus menyiasati sumber pemasukan yang tidak tetap ini. Apalagi, keduanya masih punya tanggung jawab untuk membesarkan dan mempersiapkan biaya pendidikan bagi ketiga putri  mereka, yaitu Pruistin Aisha Haque-Ramadhan (12), Charlotte Fatima Haque-Ramadhan (11), Mieke Namira Haque-Ramadhan (8).

Berinvestasi menjadi pilihan Shahnaz dan Gilang untuk menjaga agar roda perputaran ekonomi di rumah tangganya tetap stabil. Ketika ada uang lebih, keduanya mengaku tidak suka membiarkannya menganggur di bank. Tapi, mereka lebih memilih menginvestasikannya ulang ke bangunan dan usaha.

“Kami gunakan uang tersebut untuk membangun rumah. Kemudian beberapa rumah yang sudah jadi ini kami jadikan sekolah musik drum yang dikelola Gilang,” jelas Shahnaz, menjelaskan bahwa ada lima rumah yang mereka bangun dan dijadikan sekolah musik. Kelimanya tersebar di Jakarta dan Bogor. Sementara itu,   sekolah drum milik Gilang sekarang sudah memiliki 33 cabang di Indonesia.

Pemasukan dari usaha sekolah musik ini digunakan juga untuk membantu biaya operasional sekaligus perawatan  lima bangunan tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga senang bentuk investasi ini bisa membantu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Keuntungan selebihnya masuk ke rekening mereka sebagai penghasilan tetap  tiap bulannya.

Kepada ketiga putrinya yang telah beranjak remaja, Gilang dan Shahnaz suka bercerita bagaimana mereka bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. “Kami selalu mengomunikasikan kepada mereka, menjelaskan bahwa kami harus bekerja agar bisa menabung untuk liburan, kebutuhan sekolah, dan banyak lagi. Sehingga, anak-anak tahu betul end goals dari upaya bapak dan ibunya bekerja itu untuk apa,” jelas Shahnaz.

Shahnaz dan Gilang merasa perlu meletakkan fondasi mental dan berpikir yang benar bagi anak-anak mereka di usia ini. Apalagi membesarkan anak agar tidak ikut arus di zaman hedonis dan konsumtif seperti sekarang merupakan   tantangan besar.

Mereka sangat bangga melihat ketiga anak mereka sudah memiliki cara berpikir yang cukup dewasa dalam hal pengelolaan keuangan. Pruistin, Charlotte, dan Fatima suka menabung jatah uang makan siang mereka, agar bisa membantu meringankan biaya yang perlu dikeluarkan oleh Gilang dan Shahnaz. Pruistin misalnya, dengan tabungan pribadinya bisa membayar sendiri biaya untuk pesantren kilat.

“Inti dari upaya mereka sebenarnya adalah agar orang tuanya tidak perlu terlalu lama meninggalkan rumah untuk bekerja,” tutur Shahnaz, tersenyum haru.

Namun, apakah di tengah semua kesibukan sebagai pekerja profesional dan orang tua, Shahnaz dan Gilang masih punya waktu berkualitas, untuk menikmati me time? Mungkin karena keduanya menikah di usia yang sudah tak lagi muda, sehingga keduanya sama-sama telah merasa puas dengan me time masing-masing.

“Tuntutan profesi yang mengharuskan kami berdua melakukan perjalanan ke luar kota membuat saya dan Gilang terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri. Mulai dari terbang sendiri sampai makan sendiri. Sehingga ‘me time’ bagi kami justru bisa menghabiskan waktu berlima. Sebab, kami sama-sama tidak punya jadwal tetap untuk berkumpul. Waktu kebersamaan ini sangat berharga,” jelas Shahnaz.

Gilang dan Shahnaz menganggap   rumah mereka merupakan sarang yang hangat, yang betul-betul dirindukan. Kehangatan itu berpusat di tempat tidur mereka. Setelah bekerja, mondar-mandir ke luar kota, mereka akan berkumpul di kamar.

“Kami akan untel-untelan (bergelut, bercanda – red) seharian, makan, tidur, tidak mandi seharian, hingga tiba-tiba ada kaki kecil yang mendorong wajah. Kalau sudah begitu, semua gadget sudah tidak bisa dihubungi, karena kami ingin pikiran dan atensi benar-benar ada di situ,” tutur keduanya, saling berpandangan mesra.

Tari Trisulo (Kontributor - Jakarta)
Foto: Dok. Pribadi




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?