Selain 3 jenis isi di atas, buah atap atau yang kita kenal sebagai kolang-kaling, jagung manis pipilan, selasih, dan penggunaan specie lemonade siroop produksi Kurnia yang khusus didatangkan langsung dari Medan, menjadi ciri khas dari es teler ini. Sirop manis berwarna merah bening beraroma raspberry, menghias setumpuk es serut, susu kental manis, dan santan.
Menurut Aho, pemilik kedai es asal Kota Caneh, Tanjung Balai, ia merintis usahanya di Jakarta sejak tahun 1995. Berawal dari lapak kecil, hingga akhirnya saat ini ia memiliki 4 cabang. Dua di antaranya berlokasi di kawasan Tubagus Angke, yang letaknya hanya berseberangan jalan untuk menampung pelanggannya yang ramai, terutama saat weekend.
“Saya tidak menjual makanan, lebih konsentrasi pada aneka es saja. Di sini, banyak juga tamu kami yang berasal dari Medan. Mereka lebih sering memesan es sekoteng dibanding es teler. Katanya lebih segar karena tanpa santan atau susu, dan rasanya pas dengan lidah mereka,” tutur Aho.
Es sekoteng yang menjadi favorit kedua setelah es teler tersebut juga berbeda dengan sekoteng pada umumnya. Jangan harap menemukan minuman hangat aroma jahe dengan potongan roti, kacang hijau, dan kacang goreng. Di sini, sekoteng yang dimaksud adalah perpaduan kismis, jali-jali, selasih, jeli mutiara, dan irisan kietna (manisan jeruk kecil yang direndam dalam air gula) dengan segunung es serut dan sirop leci.
Dari penampilannya saja, sudah terbayang rasa segar di lidah dan tenggorokan saat dinikmati nanti. Konon, es jali-jali atau es kietna saja dipercaya mampu meredakan panas dalam. (CW)
Lokasi: Jl. Tubagus Angke, Taman Duta Mas Blok A6 No. 22, Jakarta. Telp: (021) 5678304. Harga*): Aneka es Rp13.000/gelas, aneka juice dan es cendol Rp12.000/gelas. Jam buka: Setiap hari, pukul 11.00 – 22.30 WIB. Suasana: Santai, gunakan pakaian tipis yang nyaman saat bersantap.
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.
FOTO: CW