Inspirasi untuk album band asal Denver yang ketiga ini cukup unik. Isaac Slade dan kawan-kawannya membaca tentang para pelaut abad ke-16 yang berlayar dan suatu hari terbangun tanpa tahu sedang berada di mana. Tak ada bintang, tak ada angin, terombang-ambing. Dalam kebingungan dan ketersesatan itu mereka menyadari bahwa mereka telah jauh dari rumah, menuju harapan yang sepenuhnya baru. Konsisten dengan gaya bermusik mereka yang emosional, menjiwai, dan dengan vokal yang terkadang menyayat hati, The Fray mengajak Anda berlayar dengan perahu melodi di samudra melankolis. (f)