Saat liburan yang seharusnya menyenangkan jadi menyusahkan karena tiba-tiba jatuh sakit. Sebenarnya, tubuh selalu memberi sinyal atas kondisi kesehatannya. Tapi, tak jarang sinyal-sinyal itu terabaikan karena tak ingin liburan terganggu. Sebagai awal, kenali dulu gejala penyakit Anda, dan jika rasa sakit semakin menghebat, segeralah ke dokter. Mual, pusing/sakit kepala, dan batuk
Gejala dari: kecapekan atau kaget menghadapi perubahan cuaca.
Ada perbedaan cuaca di kota tujuan liburan, dengan kota asal Anda. Cuaca yang terlalu panas, dan telat makan bisa membuat sakit kepala. Tapi, ada juga kemungkinan sakit kepala Anda disebabkan gigi yang bermasalah (gigi berlubang atau gusi infeksi).
Buang air besar berlebihan, perut mulas, muntah-muntah, rasa haus terus-menerus, badan lemah
Gejala dari: diare.
Jika dalam sehari Anda buang air besar (teksturnya cair) lebih dari 3 kali, jangan berdiam diri saja. Diare lazim terjadi jika Anda berlibur ke daerah yang sistem sanitasinya kurang bersih, atau Anda tidak cocok dengan bumbu-bumbu makanan khas daerah tersebut.
Bersin dan gatal-gatal
Gejala dari: alergi.
Alergi bisa terjadi, meskipun Anda tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya. Sumbernya bukan hanya makanan, tapi juga bisa dari udara dingin, cuaca terlalu panas, atau debu.
Sesak napas, batuk berdahak, dada nyeri, dan napas berbunyi.
Gejala dari: asma atau gangguan pernapasan.
Jika Anda sudah pernah menderita asma sebelumnya, tentu tahu apa pencetus utama kambuhnya asma. Tapi, jika tidak, alergi berat dan kelelahan dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Sesak napas dan dada nyeri (di bawah tulang dada kiri)
Gejala dari: gangguan jantung.
Hal ini mungkin menimpa Anda, meskipun Anda tidak punya riwayat sakit jantung. Jadi, waspadai gejala utamanya yang berawal dari nyeri di dada kiri yang menyebar ke bahu, lengan, dan punggung.
Eka Januwati
