Food Review
Sajian Perekat Persahabatan

7 Mar 2013

Kegigihan Lia F. Yoanita dan Nunit Wulandari membesarkan Ketjil Kitchen terbayar sudah. Setelah dua tahun berdiri, resto mungil mereka yang khas memiliki pantry nyentrik, meninggalkan kawasan niaga SCBD, dan berpindah ke lahan yang lebih besar. Ketjil Kitchen sekarang tak ‘ketjil’ lagi.
   
Konsep vintage dapur Barat kembali menghangatkan lokasi baru yang dibuka November lalu. “Yang paling saya suka adalah kursi kuliah tahun ‘80-an yang kembali cantik setelah dicat!”  seru Lia.
   
Femina ingat saat dulu Nunit bercerita bahwa bisnis rumahan lasagna menjadi awal keberaniannya membuka Ketjil Kitchen. Kini, lasagna tersebut masih laris sebagai sajian di Ketjil Kitchen. Lia juga rajin meramu pasta lainnya, antara lain yang teranyar Penne Pesto Alfredo. Ia tak pelit menambahkan rempah daun ini pada campuran pesto, hingga sangat aromatik kala tersaji di depan femina. 

Yang enak adalah Nasi Goreng Bumbu Ijo. Nasi goreng  pedas bertabur teri medan ini dilengkapi ayam goreng laos, balado sarden, dan rempeyek. Memang, lauk rumahan jadi alasan femina selalu menyukai tempat ini. Apalagi dekorasi yang serasa dapur sungguhan milik kedua sahabat ini.

Ada juga Dori Cheese Arrabbiata. Cabai pada saus arrabbiata diganti rawit agar lebih menggigit. Redam pedasnya dengan Sunset Naijeeland, kolaborasi teh, jus mangga, dan jeruk.

Walau ilmu memasak sudah terlatih, Lia dan Nunit tetap ‘lapar’ mencari ilmu. “Agenda liburan harus ada kursus masaknya,” tambah Lia. Hasilnya, masakan baru seperti Chicken Melted Lava. Suwiran daging ayam ini diselimuti saus bolognese yang tebal. “Seorang pelanggan asal Bali selalu membungkusnya sebagai oleh-oleh,” tutur Lia, bangga.  (AN)    

Lokasi: Jl. Gandaria I. No. 75. Jak-Sel. Telp: (021) 7222051. Jam buka: Weekdays 10.00-22.00 WIB, weekend 10.00-23.00 WIB. Harga*): Rp20.000– Rp69.000 (belum termasuk pajak 10%). Suasana: Nyaman, seperti di rumah sendiri.   

*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?