Mayoritas umat muslim di Rusia berbasis di Chechnya, Dagestan, Tatarstan, dan Ingushetia. Di kota besar seperti Moskow dan Tatarstan, tenda Ramadan dibuka umum untuk berbuka puasa bersama.
Setelah mengawali berbuka dengan kurma dan susu, biasanya umat muslim di Rusia langsung melahap hidangan berat, yaitu sup yang berbahan dasar daging, kentang dan sayuran. Alasannya adalah suhu yang kerap di bawah 0° C membuat mereka membutuhkan hidangan berkalori tinggi demi menuntaskan rasa lapar dan mengembalikan energi.
Setelahnya dilanjutkan dengan hidangan lokal, seperti khinkali, chudu, beshbarmak, dan mokmokh. Meski negara ini merupakan produsen vodka, selama bulan Ramadan, beberapa daerah di Rusia melarang untuk menjual minuman beralkohol.
Sajian yang hadir secara khusus selama Ramadan, yaitu besh barmak. Aslinya terbuat dari daging kuda yang dimasak bersama tepung, telur, dan bawang bombay hingga berbentuk seperti martabak telur. Namun saat ini, besh barmak kebanyakan dibuat dari daging ayam, daging sapi, daging kambing, bahkan ikan.
Berikutnya ada khinkali, yaitu pangsit yang diisi daging sapi, daging kambing, atau daging domba dan bawang bombay yang direbus hingga matang. Kalau pangsit biasa, umumnya bagian isi dimasak tersendiri dulu baru dimasukkan ke dalam adonan kulit. Versi lain dari khinkali adalah adonan daging dengan campuran keju atau jamur.
Sajian akhir yang paling populer adalah kvass, minuman hasil fermentasi dari roti rye, roti gandum atau biji barley. Kvass sendiri memiliki arti ragi atau asam. Terkadang diberi perisa buah-buahan seperti keluarga berri atau apel.(f)
