Food Review
Resto Cina Gaya Buffet

21 Jul 2011

Layaknya seorang ahli kungfu, seorang tea master yang didatangkan khusus dari daratan Cina tampak sedang menuangkan teh ke dalam gelas berisi huaca alias teh bunga. Teko tehnya terbuat dari kuningan dengan panjang mulut teko sekitar 1 meter dan diameter sangat kecil, hanya ½ cm. Sebelum air mendidih dituang, teko ’diolah’ oleh sang tea master layaknya sedang melakukan kungfu. Ditaruh di atas kepala, di belakang punggung, sambil tangan dan kakinya bergerak ke sana kemari seolah menari. Setelah air dituang ke dalam gelas berisi huaca yang awalnya hanya seperti bola-bola rumput, huaca perlahan-lahan merekah seperti kelopak bunga chrysanthenum dengan putik mirip bunga melati.

Walau saat dihirup cita rasanya khas teh yang tak terlalu istimewa, sedikit pahit dengan samar-samar harum bunga,  pertunjukan tea master ini sungguh menyegarkan mata pengunjung Table8, restoran eksklusif bermenu Cina teranyar di Hotel Mulia Senayan.

Mengusung makanan-makanan rumahan favorit gagrak Kanton dan Sichuan, cita rasa makanannya bisa jadi sudah akrab di lidah orang Jakarta. Lebih pekat bumbu dan juga lebih pedas dibanding makanan Cina region lainnya. Semua itu berkat merica sichuan, merica berwarna merah dengan semburat pink. Bukan hanya memberikan rasa pedas, jika tergigit tak sengaja lidah bisa terasa kebal. Rasa ini terjadi saat mencicipi Stir Fried Chicken Wings with Spicy Sichuan Flavor, sayap ayam goreng dengan taburan cabai merah di atasnya. Selang beberapa waktu setelah tergigit merica sichuan, mata mulai berkaca-kaca dan secara perlahan mengeluarkan air mata. Yang terjadi memang bukan rasa terbakar di lidah, namun muncul kebas di bagian ujung lidah yang diakhiri dengan linangan air mata. Apalagi jika Anda memang bukan  orang yang tahan  rasa pedas. Nikmati saja sensasinya sampai akhirnya rasa kebas itu hilang dengan sendirinya.

Berbeda dengan restoran Cina yang makanan-makanannya disajikan oleh waiter ke meja, makanan di Table8 disajikan ala buffet dan pengunjung dipersilakan untuk memilih mana yang disuka, mulai dari appetizer sampai dessert.  Bisa diduga, counter dim sum-lah yang paling ramai. Hakau, kaki ayam, kue lobak, pangsit, atau onde-onde dimasak sesuai gaya asli, namun sangat higienis dan berbahan premium.
Tapi, bukan berarti tidak ada signature dish dari Table8. Untuk signature dish ini, pengunjung harus melihat dari buku menu dan tidak disajikan secara prasmanan. Ada Buddha Jumps over the Wall Soup, sup yang membuat rahib tergoda hingga melompati dinding kelenteng demi mendapatkan semangkuk sup yang harum dengan aroma berbagai herba. Ada pula Beggar’s Chicken alias ayam berbalut daun teratai dan tanah liat. Kisahnya populer, yakni konon semula dibuat oleh seorang pengemis Cina yang kelaparan,  lalu berangkat menjadi makanan favorit kaisar Cina.  

Untuk mengakhiri saat bersantap, selain menyantap pudding dan es krim, counter froyo alias frozen yoghurt-lah yang selalu penuh dengan antrean tamu. Seperti gerai-gerai fro-yo yang sedang hip di ibu kota, gerai fro-yo di Table8 memiliki aneka pilihan topping. Namun, yang membuatnya berbeda adalah pengunjung bisa mengambil sepuasnya. Santapan Cina seakan ditutup dengan cara yang lain dari biasanya. (HP)

Lokasi: Hotel Mulia Senayan, Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta 10270. Telp. (021) 5747777, ext. 4208. Jam buka: 11.00 – 15.00 WIB, 17.00 – 23.00 WIB. Harga*): Makanan: Buffet: Rp138.000 untuk makan siang, Rp168.000 untuk makan malam. Minuman: Rp20.000 – Rp90.000 (ditambah pajak dan servis 21%). Suasana: Interior bergaya chinoiserie dengan dominasi warna emas yang elegan.

*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.

Foto: Dok. Table8.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?