Namun, menyusul dibukanya bioskop lain di area Menteng, pemilik toko Pusaka, Lukman Effendi dan istri, Lilyana, merasakan kehadiran pengunjung yang makin menurun dari waktu ke waktu. Mereka lalu mengubah toko menjadi restoran Chinese food rumahan bernama Rendezvous (di dekat ini, berdiri pula restoran Tree Tops yang juga happening kala itu).
Memasang pelang ‘Bakmi Goreng’, ‘Nasi Goreng’ pun dilakoni Lilyana. “Supaya orang mau dateng,” katanya. Ia mengkliping resep-resep femina, untuk membunuh waktu. Sampai akhir tahun ‘80-an, ia menahan diri untuk tak memasang penyejuk ruangan. Khawatir orang minder, mengira bakmi yang dijualnya mahal. Dibangunnya Lapangan Persija Vios Veld (kini Taman Menteng) membawa berkah bagi Rendezvous. Rendezvous pun ramai pengunjung.
Siomay-nya yang sangat enak masih dipasok oleh kerabat sejak tahun 1978. Tommy Soeharto dan Mbak Tutut mengikuti langkah ayah mereka, senantiasa memesan siomay ini melalui asisten rumah tangga. BJ Habibie termasuk yang juga kepincut pada siomay berbumbu kacang medok ini.
Saking ramainya, malam Minggu adalah malam stres Lilyana. Anak-anak muda Menteng membawa miras untuk dicampur CocaCola atau bir. Mereka nongkrong sampai ketiduran. Tak jarang arloji hingga giwang imitasi ditinggalkan untuk ‘membayar’ minuman.
Tahun 1985, Rendezvous pindah ke pojokan Jalan Johar, dekat jembatan Gondangdia. Membawa serta menu laris, seperti es shanghai, lomie, serta para awak dapur yang saking lamanya bekerja, lantas saling berjodoh.
Pasangan tua Lilyana dan Lukman kini masih berada di balik kasir, tersenyum, bahkan untuk tamu lama yang datang dan tertawa malu karena kebiasaan ngutang lewat arloji murahan.
Alamat: Jl. Johar No.2B-C (021-3905973)
Jam buka: 10.30-22.30 WIB