Celebrity
Piyu Padi
"Dunia Musik Bisa Tanpa Narkoba"

11 Oct 2011

Piyu mengakui, dunia musik rock & roll yang ia geluti, tidak bisa jauh dari narkoba dan alkohol. "Beberapa teman saya ada yang sudah pernah atau masih terjebak dalam godaan itu. Saya pun sempat tergoda waktu SMA. Tapi, hal itu terjadi sebelum saya menyadari,  saya punya tujuan hidup dan mimpi yang lebih besar untuk dicapai. Hidup itu dibangun oleh mimpi, bukan zat-zat adiktif.

Ia bercerita, kebanyakan orang yang lari ke narkoba dan alkohol alasannya adalah pencarian ide kreatif. Menurutnya, ini karena orang tidak tahu bahwa zaman sekarang banyak sekali cara alternatif untuk mengembangkan ide dan imajinasi yang lebih efektif dan tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Bisa dari segi manajemen, seperti brainstorming dengan orang lain, atau mengubah personal mindset dengan berbagai macam pembelajaran atau pendekatan spiritual.

"Ada banyak bentuk pengembangan diri yang masih harus saya lakukan. Yang pertama sebagai gitaris. Tentunya saya tidak akan pernah berhenti belajar. Saya senang belanja banyak CD album dari berbagai aliran hanya untuk browsing. Kalau sedang tidak nge-band, saya sering menjadi additional player atau pemain tambahan untuk orang lain. Bukan hanya melatih skill bermain gitar, tapi juga untuk menajamkan insting saya sebagai produser," tuturnya.

Ia mengagumi Timbaland sebagai produser karena dia punya ciri khas sound yang sangat dikenal. Orang yang mendengar lagunya, langsung tahu bahwa itu lagunya Timbaland. "Saat ini saya sedang mengerjakan album solo. Konsepnya seperti beberapa album Santana yang terakhir, di mana saya berperan sebagai produser, komposer, sekaligus pemain gitar. Rencananya, saya akan mengajak berbagai musikus dan penyanyi untuk menyumbangkan bakatnya. Saya tidak mencari orang-orang yang sudah punya nama untuk menjual album ini. Yang saya cari adalah karakter yang unik dan sesuai dengan jiwa musik saya," kisahnya.

Namun, ia mengakui masih harus belajar banyak sekali sebagai pelaku bisnis di industri musik. Dengan bermain bersama orang lain, ia bergaul dan menambah pemahaman tentang jalannya industri ini. Kalau dulu pada awalnya ia terlibat langsung dalam keseharian perusahaan, sekarang ia sudah bisa memercayakan berbagai hal kepada orang-orang profesional yang bekerja untuk E-Motion. "Saya ingin mengembangkan E-Motion sesuai dengan perkembangan teknologi. Saat ini digital content menghasilkan banyak sekali keuntungan, banyak sekali peluang usaha di sana. Saya tidak mau berkutat dalam bentuk bisnis musik yang tradisional. Tapi, di saat yang sama, kualitas musik yang saya produksi harus tetap diutamakan."

Primarita Smita


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?