Celebrity
Perlahan Tapi Pasti

2 Oct 2014


Lagu karyanya bertengger di puncak tangga lagu. Suara merdu serta penampilannya di panggung mampu menghipnotis ribuan pasang mata. Berbagai penghargaan musik juga berhasil diraih. Hebatnya, kehidupannya bebas dari pemberitaan miring. Kesuksesan dan popularitas tidak membuat Raisa Andriana (24) ‘lupa diri’.  

Pengagum Brian Mcknight ini mengatakan bahwa apa yang dicapai hingga kini adalah hasil kerja keras dari tiap proses yang dilewati. Banyak yang mengira Raisa ditemukan oleh produser melalui Youtube, padahal tidak. Ia telah meniti karier jauh sebelum itu.        
Raisa pernah menjadi penyanyi kafe, wedding singer, sampai bergabung dengan grup musik, Andante, pimpinan Kevin Aprilio. Sayangnya, karena adanya perbedaan prinsip dalam berkreativitas, Raisa pun memilih mundur. Waktu itu ia merasa pendapat kreatif dan idealisme tidak begitu didengar. "Tujuan bermusik, influence dan style musik juga berbeda. Ada sedikit rasa kehilangan, karena biasanya menggodok ide musik bareng-bareng. Meski begitu, saya memantapkan diri untuk bersolo karier,” papar Raisa.               
Tak ada yang bisa memadamkan kecintaan Raisa pada dunia tarik suara, sebab bermusik adalah jalan hidupnya. Menghadapi penolakan dari label musik, Raisa memutuskan membuat album independen self titled ‘Raisa’ yang diproduseri oleh 3 musikus muda Indonesia, yaitu Asta Andoko (RAN) serta Ramadhan Handyanto dan Adrianto Ario Seto (Soulvibe). Karena tidak ada dana untuk membuat videoklip, Raisa lalu membuat video akustikan di Youtube sebagai media promosi, sembari proses pembuatan album berjalan. Selain gratis, juga memacu kreativitas agar karya saya didengar,” urai Raisa.
     
Dibantu oleh tim produser dan band pengiring yang solid, akhirnya album yang dibiayai secara mandiri tersebut berhasil dirilis tahun 2011. Berisikan single andalan, Serba Salah, Could It Be, Apalah (Arti Menunggu), dan Terjebak Nostalgia, album perdana Raisa meledak di pasaran. Tawaran manggung  makin padat, sambutan penikmat dan pengamat musik pun  sangat positif.
   
Bakat menyanyi Raisa memang sudah tampak sejak kecil. Soundtrack film Disney, The Lion King, Aladdin, dan The Little Mermaid yang memiliki tingkat kesulitan vokal cukup tinggi adalah lagu favorit yang sering ia nyanyikan. Karena itu, sang ibunda kemudian menyarankan agar Raisa memperdalam ilmu vokal untuk mengasah bakatnya. Raisa lalu bergabung dengan kelompok paduan suara sekolah. Menyadari kemampuan vokal Raisa yang begitu baik, mendorong pengajar paduan suaranya kala itu memberikan latihan ekstra.           
   
“Ibu Arini memberikan sesi latihan vokal tambahan. Sejak itu saya tidak pernah putus bernyanyi dan sering diminta untuk mengisi acara sekolah. Lalu, ketika SMA saya juga mulai ngeband di acara pensi,” kenang alumnus SMA 34 ini.   
      
Tahun 2013, Raisa meluncurkan Heart to Heart. Lewat album keduanya ini nama Raisa makin meroket. Ia disebut sebagai bintang baru paling bersinar di blantika musik Indonesia. Sejumlah penghargaan bergengsi berhasil ‘dikantongi’, antara lain  Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2012 dalam kategori Penyanyi Pendatang Baru Terbaik, Best Female Artist di Anugerah Planet Muzik 2012, dan yang paling anyar menjadi pemenang Indonesian Choice Award 2014 dalam kategori Female Singer of The Year, Song of The Year, juga Album of The Year.              
     
Raisa mengaku, untuk mendapatkan semua ini tidak mudah. Ada proses yang harus dijalani. Baginya, menjalani proses itu penting, mengingat makin lama akan makin banyak tantangan yang dihadapi. Selain itu, pendidikan moral yang ditanam keluarganya jelas membentuk landasan karakter yang kuat pada diri Raisa. Membantunya tetap membumi dalam menerima segala sanjung, puja dan puji.
      
Ia percaya kalau dulu melakukannya semuanya serba cepat, mungkin sekarang akan lebih berat jika menghadapi tekanan. "Karenanya, saya sangat bersyukur didukung penuh keluarga, teman-teman dan fanbase yang sangat setia," tutur penyanyi yang akan menggelar konser tunggal spesial di Singapura Oktober mendatang ini.

WORO HARTARI TRIANTI


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?