Trending Topic
Penghargaan Untuk Jumantik Dan Kelurahan Teladan

22 Nov 2012


Musim penghujan telah datang, inilah saatnya masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap berkembangbiaknya jentik nyamuk di tempat-tempat yang dapat menjadi vektor penyebaran Deman Berdarah Dengue (DBD). Tak cukup hanya mengandalkan program pemerintah untuk mengurangi penyebaran Virus Dengue, masyarakat pun harus punya kesadaran untuk hidup sehat.

Keberadaan kader jumantik (juru pemantau jentik) dapat menjadi sebuah solusi efektif, untuk membantu pemerintah melakukan upaya promotif (peningkatan kesehatan) untuk menurunkan angka kasus DBD di masyarakat.

Atas dasar ini Kementerian Kesehatan RI melakukan kerjasama dengan pihak swasta termasuk Glaxosmithkline (GSK). Kampanye penanggulangan DBD yang diprakarsai GSK adalah dengan menggerakkan para Jumantik untuk memberikan pemahaman mengenai DBD kepada masyarakat, sehingga dapat menekan angka kematian akibat DBD
Kemitraan pihak pemerintah dan swasta dalam pengendalian DBD ini dilakukan melalui peningkatan peran serta masyarakat di Jawa Barat, khususnya di Kota dan Kabupaten Bandung yang paling tinggi kasus DBD-nya.

GSK Consumer Healthcare dan Departemen Kesehatan RI bekerjasama untuk memberikan pelatihan sejak tanggal 1 Mei – 28 Juni 2012, kepada 15 kelurahan di Bandung, dan diikuti oleh sekitar 4.500 kader. Kami memberikan pembekalan mengenai cara mengenali,  mendeteksi dan mencegah  DBD, hingga bagaimana cara Jumantik berkomunikasi dengan warga dan bagaimana cara melaporkan kasus DBD yang ditemukan,” jelas Medical Manager Glaxosmithkline Indonesia, Dr. Maria Melissa.

Sebagai bentuk apresiasi Glaxosmithkline dan Kementerian Kesehatan RI memberikan sertifikat kepada 12 Jumantik dan Kelurahan Teladan serta Kelurahan Siaga perubahan  yang terpilih pada puncak Kampanye “ Tepat Tangani Demam melalui Pelatihan Kader Jumantik” .

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr.Hj. Alma Lucyati, mengungkapkan rasa bangga dan salut atas komitmen para Jumantik dan Kepala Kelurahan dalam menjalankan tugasnya.

“ Pengalaman para Jumantik dan Kepala Kelurahan dalam mengupayakan pemberantasan DBD bukan tanpa perjuangan yang panjang, selain karena kontribusi yang bersifat sukarela, mereka juga mengemban tanggung jawab terkait dengan pencegahan dan penanggulangan DBD, walau mungkin pada awalnya warga tidak mengindahkan himbauan untuk memelihara kebersihan dan pembersihan jentik, dengan konsistensi mereka berhasil menumbuhkan kesadaran warga akan kebersihan,” jelas dr. Lucy.

Jumantik Teladan dari Kel. Cipamokolan, Ira Candra berbagi pengalamannya dalam upaya menjangkau warga untuk memberikan penyuluhan mengenai DBD.

“ Pada awalnya saya menemui kendala saat mendatangi rumah warga, kebanyakan para penghuninya hanya mau ditemui bila sudah ada janji kunjungan terlebih dahulu. Namun, dengan penyuluhan yang diberikan, saya harap dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga akan bahaya DBD , karena para Jumantik hanya bisa menghimbau dan tidak bisa terus-menerus memantau,” kata Ira.

Woro Hartari Trianti





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?