Food Trend
Ouma Boulangerie

4 Nov 2013


Jatuh hati pada pastry & bakery khas Prancis yang dicicipi saat pelesir ke Eropa membuat Tangguh Dwiatmojo memutar haluan pendidikan sekaligus passion-nya. Meski tidak mudah, pria yang awalnya mengenyam pendidikan di bidang hukum itu banting setir ke jalur pastry & bakery.

Tangguh pun memperdalam ilmu masaknya di Le Cordon Bleu sambil bekerja di Hotel Ritz Carlton, Paris, Prancis, selama satu tahun. Setelah merasa cukup berpengalaman, pria yang pernah bekerja di dapur dessert, pastry dan bakery Alila Villa, Uluwatu, Bali, itu memberanikan diri menawarkan produknya lewat online.

Roti bergaya klasik Prancis menjadi ujung tombak produknya agar dapat membidik konsumen Jakarta yang kesulitan mencari penjual roti klasik Prancis, salah satunya croissant. Agar sejalan dengan konsep, Ouma Boulangerie  --yang diambil dari nama putri tercinta: ‘Uma’, dengan tambahan ‘O’ di depan agar terkesan ‘lebih’ Prancis-- pun jadi mereknya.

”Saya fokus menjual roti klasik Prancis ke semua segmen pasar. Selain melalui pesanan personal, saya juga menyuplai roti ke beberapa kafe, restoran, dan hotel di Jakarta,” cerita Tangguh.

Sayang, banyaknya pesanan yang diterima tidak berimbang dengan majunya akun Twitter yang beralamat di @oumaboulangerie, yang terbengkalai. Kendala inilah yang dirasakan Tangguh ketika harus menjalankan bisnis online secara mandiri. Karena  makin banyaknya pesanan, dirinya tidak memiliki banyak waktu untuk aktif di media sosial.

Direct selling melalui telepon menjadi jalan yang dipilih untuk mempertahankan pelanggan setianya. Untuk pengiriman, bisnis dengan slogan ‘Your local artisan bakery’ ini  dibuat bertahap dalam beberapa hari, dari membuat adonan, pengembangan, hingga pemanggangan. Untuk itu, pesanan pun harus disesuaikan dengan jadwal produksi. Pengiriman lewat jasa kurir dilakukan secara terjadwal, pada pagi dan sore hari. Wilayahnya hanya menjangkau Jakarta dengan sistem pembayaran cash on delivery.

ABDUL SYUKUR



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?