Food Trend
Nasi Liwet Solo: Dari Gendongan Sampai ke Warung

27 Jul 2012

Pagi di ruas-ruas jalan dan gang di Solo, menyeruak aroma santapan khas nasi liwet dipadu sayur labu siam. Wanita-wanita paruh baya dengan balutan kebaya dan kain batik, meracik nasi gurih yang dimasak dengan santan ini dengan paduan lauk suwiran ayam areh atau sari santan kental. Di atas meja, berjajar sajian pelengkap, seperti potongan hati-ampela ayam, tempe dan tahu bacem, serta telur rebus berbumbu. Tak lupa, pelengkap yang meramaikan saat makan: kerupuk kulit!

Meski baru ramai sekitar pukul 7 pagi saat orang-orang berangkat bekerja,   para pedagang nasi liwet sudah membuka lapaknya sebelum matahari terbit. Nasi gurih ini terasa nikmat berkat racikan serai dan daun salam yang dimasak dalam kukusan. Sebelumnya, beras dimasak setengah matang terlebih dahulu dengan santan.

Nasi liwet Wongso Lemu di Jalan Keprabon, Solo, atau nasi liwet Yu Sani di Solo Baru, dan juga di Pasar Gede menjadi incaran para penikmat menu ini. Selain di warung, nasi liwet juga banyak dijajakan oleh ibu-ibu dengan cara digendong. Nasi liwet gendong ini menjadi langganan mereka yang masih enggan keluar rumah di pagi hari. Uniknya, selain biasa disajikan dalam pincuk atau daun pisang, nasi liwet juga disantap dengan sendok daun yang biasa disebut suru. (f)
    



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?