Sex & Relationship
Mulai Usia Berapa?

16 Jun 2014


Banyak yang mengatakan bahwa pendidikan seks harus dilakukan sejak dini. Tetapi, seberapa dini, sih? Psikolog Anna Surti Ariani (Nina) menyatakan, sejak lahir bayi sudah bisa diberikan pendidikan seks. Sambil memandikan bayi, kita bisa mengatakan ini kepala, ini tangan, ini badan, penis atau vagina, sekadar pengenalan bagian tubuhnya. Menginjak usia satu tahun, saatnya memberi tahu cara melindungi alat kelaminnya, termasuk membersihkan, menjaganya tetap tertutup, dan jangan sampai terpegang oleh orang lain.
“Sampai usia 4-5 tahun, ingatkan anak terus-menerus untuk berganti baju di kamar dan tidak boleh ada yang memegang atau memainkan alat kelaminnya. Jika ada yang melakukannya, harus lapor kepada orang tua. Sejak dini perlu ditanamkan hal mendasar ini untuk mencegah adanya pelecehan seksual,” jelas Nina.
Ketika anak  makin besar, dia sudah mulai banyak teman dan terkena paparan informasi dari banyak sumber, orang tua juga perlu memikirkan waktu yang tepat untuk membicarakan soal seks kepada anak. Untungnya, inisiatif ini tidak melulu harus dari sisi orang tua. Menurut Nina, timing yang paling tepat adalah ketika anak bertanya, karena sudah ada rasa penasaran dari anak. Beri jawaban singkat atas pertanyaan yang diajukan, tidak usah melebar ke mana-mana.
Kedua, ada kejadian tertentu. Misalnya sedang jalan ke mal, melihat wanita yang berpakaian sangat seksi. Jadikan ini sebagai topik obrolan. Minta pendapat anak mengenai gaya wanita tersebut  - apa kesan yang dia dapat setelah melihat itu, kira-kira jika orang tuanya berpakaian demikian pantas atau tidak – dan mulailah berdiskusi. Ini juga bagian dari pendidikan seks.  
Tidak dipungkiri, kedekatan anak dengan orang tua menjadi prasyarat sehingga tercipta kenyamanan di kedua belah pihak. Sebagai orang tua, kita harus terus-menerus membuka diri untuk ngobrol dengan anak, sehingga anak pun tidak merasa canggung atau takut ketika membicarakan hal-hal yang mengganggu pikirannya.  
Cara yang ketiga, ciptakan momen untuk membicarakan seks. Kita bisa ‘janjian’ dengan anak untuk ‘dating’ misalnya. Persiapkan diri, apalagi sekarang banyak buku mengenai seks yang bisa menjadi bahan diskusi bersama. “Ketika anak memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami menstruasi dan anak laki-laki akan mengalami mimpi basah. Orang tua harus membuka topik tersebut, sehingga ketika sudah waktunya, anak akan lebih mudah menghadapinya,” saran Nina. (RULLY LARASATI)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?