Health & Diet
Mengenal Rinitis Alergi

8 Dec 2011

Gejala: Bersin, pilek, hidung tersumbat, gatal di bagian mata, hidung, dan tenggorokan, mata berair. Semua itu akibat terpapar alergen (sumber alergi). Penyakit yang bersifat genetis (menurun) ini masih ‘berkerabat’ dengan penyakit atopy (salah satunya asma). Sekitar 40% penderita rinitis juga menderita asma, dan 70% penderita asma juga menderita rinitis. Gejala tadi biasanya muncul sebelum usia 40, dan mereda seiring bertambahnya usia, meski jarang reda sepenuhnya.

Penyebab: Hipersensitif terhadap alergen, sehingga tubuh merespons berlebihan dan merugikan tubuh. Umumnya memang tergolong reaksi yang ringan, tapi bisa pula muncul reaksi berat seperti pembengkakan jalan napas (anafilaksis), hipotensi, sesak napas, bahkan kematian. Bentuk-bentuk alergen antara lain debu, jamur dan sporanya di tanah, tempat lembap, filter pendingin ruangan, bulu binatang, dan tungau.

Atasi & Cegah: Paling efektif dengan menghindari pencetus alergi (alergen). Bila tidak berhasil, dokter akan meresepkan obat minum antihistamin. Tujuannya untuk meredam kegalakan histamin, si ‘motor’ alergi. Dokter akan menentukan derajat keparahan alergi dan lama penggunaan obat. Obat glukortikoid (semprot hidung) juga biasa digunakan untuk mengendalikan serangan alergi. Sedangkan terapi desensitisasi adalah mendekatkan penderita dengan alergen secara bertahap, agar yang tadinya ‘musuh’ berubah menjadi ‘teman’. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?