Penyebab: Hipersensitif terhadap alergen, sehingga tubuh merespons berlebihan dan merugikan tubuh. Umumnya memang tergolong reaksi yang ringan, tapi bisa pula muncul reaksi berat seperti pembengkakan jalan napas (anafilaksis), hipotensi, sesak napas, bahkan kematian. Bentuk-bentuk alergen antara lain debu, jamur dan sporanya di tanah, tempat lembap, filter pendingin ruangan, bulu binatang, dan tungau.
Atasi & Cegah: Paling efektif dengan menghindari pencetus alergi (alergen). Bila tidak berhasil, dokter akan meresepkan obat minum antihistamin. Tujuannya untuk meredam kegalakan histamin, si ‘motor’ alergi. Dokter akan menentukan derajat keparahan alergi dan lama penggunaan obat. Obat glukortikoid (semprot hidung) juga biasa digunakan untuk mengendalikan serangan alergi. Sedangkan terapi desensitisasi adalah mendekatkan penderita dengan alergen secara bertahap, agar yang tadinya ‘musuh’ berubah menjadi ‘teman’. (f)