Sex & Relationship
Mengembalikan Percaya Diri Suami

26 Nov 2014


Saya dan pasangan sudah 8 tahun menikah dan belum memiliki anak. Dari pemeriksaan dokter, saya tahu kalau tidak ada yang salah dengan kondisi tubuh saya, masalah ada pada suami. Ia memiliki kelainan pada sperma dan salurannya. Saat mengetahui itu, suami sangat terpukul. Meski sedih, saya berusaha ikhlas. Sejak itu bisa dibilang hubungan kami menjadi hambar, ia pun seolah menghindar dari hubungan seks.  Sebetulnya masih ada harapan dengan program bayi tabung, tapi suami tidak berkata apa-apa tentang usulan dokter itu.  Bagaimana saya menghiburnya dan membuatnya kembali ceria?

Dena -  Jakarta

Menurut psikolog Irma Makarim, bagaimana pria menghadapi kenyataan pahit ini sungguh berbeda dengan wanita, dampaknya pun biasanya lebih berat. Walau sesungguhnya banyak juga pria mengalami gangguan kesuburan,  selama ini kebanyakan orang atau pasangan beranggapan bahwa sumber dari gangguan kesuburan berasal dari pihak perempuan. Terbiasa dengan anggapan seperti ini, membuat pria merasa lebih terpukul ketika harus menghadapi kenyataan bahwa hambatan bersumber dari dirinya.
Pada umumnya pria berada dalam kondisi yang cukup rapuh bila harus menghadapi kendala seperti ini, walau mereka memang tidak menunjukkannya. Selama ini suami Anda merasa tak ada yang salah dengan kehidupan seksualnya, jadi mestinya juga tak ada yang salah dengan kesuburannya. Tak heran bila diagnosis dokter membuatnya sangat terpukul karena merasa dirinya kurang bernilai. Belum lagi ia juga diliputi  rasa bersalah terhadap Anda. Tanpa disadari itu semua akhirnya memengaruhi kehidupan seksualnya. Di sini Anda perlu menunjukkan pengertian dan kesabaran.
Anda perlu memahami, meski menderita, pria tak terbiasa menunjukkan emosinya. Mereka butuh waktu lebih banyak untuk bisa menerima kekurangannya dan berdamai dengan dirinya sendiri.  Kekuatan Anda  sangat dibutuhkan untuk bisa membantu suami bangkit kembali. Tunjukkan kepadanya bahwa perkawinan dan hubungan kasih antara Anda berdua punya makna luas dan tak terbatas untuk mempunyai anak. Lagi pula, banyak tersedia berbagai cara untuk mendapatkan anak, seperti mencoba bayi tabung sampai mengadopsi anak. Semua ini bisa Anda bicarakan bila suami sudah siap melangkah kembali.

Sedangkan menurut psikolog Monty Satiadarma, seharusnya suami Anda bersyukur bahwa dengan perkembangan ilmu kedokteran saat ini, peluang berketurunan dapat diatasi dengan berbagai metode. Kelainan internal yang ia alami sesungguhnya tidak berpengaruh terhadap kehidupan dan fungsi seksualnya. Hanya, ada hambatan fungsi reproduksi internal yang dapat diatasi dengan alternatif lain.
Sebaiknya Anda berdua berkonsultasi langsung dengan tenaga profesional, mengingat masalah ini bersifat amat pribadi. Anda dapat menghubungi konselor kesehatan dan perkawinan di wilayah Anda secepatnya. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, dampak tekanan psikologis menjadi jauh lebih berperan daripada kelainan fisik itu sendiri yang seharusnya dapat teratasi dengan relatif mudah. Karenanya, saya sarankan Anda berdua selekasnya menghubungi konsultan kesehatan dan perkawinan sebelum masalah yang tidak perlu terjadi justru berkembang menjadi lebih besar.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?