Trending Topic
Mengaktifkan Parental Guide

28 May 2014

Fakta: Hanya separuh dari orang tua anak berusia 9-16 tahun yang telah memasang filter atau parental control di komputer anak mereka. (UK Internet Safer Centre). Menurut Direktur Eksekutif ICT Watch dan penggiat Internet Sehat Donny Budi Utoyo, meski orang tua sudah banyak yang tahu pentingnya parental control, mereka kerap beralasan, “Duh, repot!” atau tidak tahu filter mana yang efektif dan bagaimana cara mengaktifkannya.

Padahal, lautan informasi di internet memungkinkan anak secara sengaja maupun tidak sengaja membuka atau menemukan konten yang tidak layak. Dan sebetulnya, prosedur instalasinya pun tak sesulit yang Anda bayangkan, kok! Cukup ikuti petunjuknya, dengan beberapa kali klik, Anda bisa mengawasi penggunaan komputer dan ponsel buah hati Anda. Berikut ini daftarnya:

  • Parental control seperti K9 Web Protection (www.k9webprotection.com) bisa diandalkan untuk memonitor aktivitas anak di dunia maya, tanpa sepengetahuan anak dan tak perlu memblokir akses. Anda bisa membatasi frekuensi waktu online anak dengan mengatur hari dan jam tertentu untuk ia mengakses internet. Orang tua juga dapat mengevaluasi catatan penelusuran situs web apa saja yang dikunjungi anak.
  • Browser anak, seperti Kid Rocket (www.kidrocket.org) telah dirancang untuk menyaring hasil pencarian agar bebas dari konten tak layak untuk anak. Desain dan tampilannya pun lebih menarik dan bersahabat digunakan anak-anak. 
  • Software antivirus. Meski hampir tiap komputer sudah dilengkapi dengan perangkat antivirus, pastikan kembali sudah berfungsi dengan baik agar program perusak data, seperti virus, worm, dan trojan horse tidak berkembang biak di komputer Anda.
  • Memblokir konten negatif di komputer. Salah satunya DNS Nawala Project (www.nawala.org).
  • Browser pengatur proxy server, seperti UC Browser, http://id.ucweb.com. Browser ini terhubung dengan layanan Nawala untuk menyaring konten pornografi. Aplikasi ini gratis dan tersedia untuk platform Symbian, Windows Mobile, dan Java.
  • MobileMediaGuard, http://mobilemediaguard.com. Aplikasi berbayar ini dapat dipasang di ponsel berbasis Android dan Blackberry. Anda bisa memantau pengiriman SMS vulgar atau tak pantas oleh anak, serta mengecek keberadaan file foto yang diambil atau diterima oleh ponsel tersebut.
  • NetNanny Mobile, http://www/netnanny.com/mobile. Parental software berbayar ini dapat dipasang di Blackberry, Windows Mobile, Symbian, dan Android. Lalu lintas nomor telepon, e-mail, SMS, dan pesan multimedia di ponsel akan tercatat dan dapat dicek oleh orang tua melalui internet. Jika terjadi sesuatu, Anda juga bisa menjalankan perintah lock, wipe, atau back up data dari ponsel tersebut secara remote.
  • SMobileSystem, http://smobilesystems.com/online-store. Layanan aplikasi ini sejenis dengan NetNanny dan dapat digunakan di Blackberry, Windows Mobile, Symbian, dan Android. Selain memantau lalu lintas aktivitas ponsel, orang tua bisa mengecek daftar aplikasi yang di-install di ponsel anak dan  foto yang diambil dengan kamera atau diterima oleh ponsel tersebut.
  • Mobicip Safe Browser untuk iPhone, iPod Touch, atau iPad WIFI/3G di   http://www.mobicip.com/onlinesafety/iphone. Browser ini akan merekomendasikan beberapa aplikasi andal berbayar dan premium yang bisa dimanfaatkan orang tua untuk mengawasi aktivitas anak, termasuk mengatur blacklist, whitelist, serta time limit.
  • Game konsol Sony Playstation Vita memiliki akses ke browser web. Anda bisa memblokir akses ini atau menaikkan batasan usia untuk mencegah akses ke game yang belum cocok dimainkan anak Anda. 
  • Philips GoGear Connect 3, pemutar musik yang jadi pesaing ketat iPod Touch ini juga memungkinkan pengguna Android mengakses ribuan aplikasi di Google Play Store. Pastikan link akun Google Play App Store yang digunakan anak terhubung ke akun Google Anda agar aplikasi yang ia unduh (baik berbayar maupun gratis) bisa dimonitor. 
  • Media Sosial. Ajarkan anak mengatur privacy setting di akun media sosial, dan sebaiknya hanya menerima undangan pertemanan dari orang yang ia kenal di dunia nyata. Ajak juga ia mempelajari cara memblokir follower atau report user yang memposkan konten yang tidak pantas.


Rahma Wulandari

Foto: Corbis




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?