Celebrity
Mencari Kesenangan di Akting

22 Apr 2015

Anda mungkin akan kesulitan jika harus mengingat kembali, peran apa yang dimainkan oleh seorang Rosamund Pike dalam film James Bond. Gadis Bond yang mana dan era siapa?
Sosok dan akting wanita Inggris ini dirasa tak begitu menonjol. Tetapi, Anda bisa saja akan berkata lain begitu menyaksikan perannya sebagai Amy Dunne dalam film Gone Girl. Tatapan dingin dan tiap gerakan tak terduganya sebagai sociopath akan terus menempel dan menghantui pikiran Anda!

Mencari Kesenangan di Akting 
               
    Kerja kerasnya menghidupkan karakter Amy yang merancang kematiannya sendiri untuk menghukum suaminya yang berselingkuh, patut diacungi jempol. Selain harus menguasai aksen Amerika, ia harus menaik-turunkan secara konstan 6 kilogram berat badannya sebanyak tiga kali selama 100 hari masa produksi. Untuk menaikkan berat badan, ia hanya perlu melakukan apa yang dilakukan Amy dalam film, yaitu mengonsumsi burger keju dan kentang goreng. Untuk kembali langsing, ia banyak melakukan aktivitas fisik dengan bantuan seorang boxer profesional.

    Tak hanya soal fisik, ibu dua anak ini juga berusaha masuk ke dalam karakter seorang Amy yang memiliki kelainan jiwa. “Ketika berakting, saya tidak perlu menyukai karakter yang saya mainkan. Saya harus memahami karakter tersebut, termasuk mencoba menjelma sebagai seorang psikopat. Untuk beberapa aktor, mungkin tidak mengalami kesulitan yang berarti, tetapi untuk saya ini tidak mudah. Amy adalah seorang manipulator yang ulung, terlihat dari bagaimana ia memengaruhi orang-orang di sekitarnya. Secara tidak langsung saya agak kesulitan memisahkan, apakah itu sekadar akting atau sudah menjadi bagian dalam diri saya,” tambahnya, serius.

    Usaha Rosamund menjelma sebagai pribadi yang sangat bertolak belakang dengan dirinya, diapresiasi penuh oleh David Fincher, sang sutradara. David memuji Rosamund sebagai   aktris yang pantang menyerah, mau mengeksplorasi seluruh karakter peran yang dimainkannya secara maksimal. “Dia selalu siap untuk berakting ketika dibutuhkan,” tambahnya.          
    Kini, industri perfilman Amerika menyoroti  tiap langkah Rosamund. Kepopuleran yang menyertainya mulai menyumbang ketidaknyamanan bagi kehidupan pribadinya. Media begitu gencar mencari tahu segala hal yang berhubungan dengan dirinya, termasuk film apa yang akan dimainkan berikutnya, proses persalinan anaknya yang kedua, dan tentu saja mengenai kehidupan asmaranya. Well, kisah cintanya yang kerap berakhir  pada pria yang salah, tentulah menjadi santapan sedap para awak media.

    Di usia dua puluhan, Rosamund pernah gagal menikah dengan tunangannya, Joe Wright. Sebelumnya, ia juga pernah berpacaran dengan sesama aktor, Simon Woods, yang ternyata seorang homoseksual. Pernah dikritik karena ketidakmampuannya membedakan antara pria pencinta sesama jenis atau bukan, ia menanggapinya dengan santai. “Saya bangga telah menjalin hubungan dengan orang-orang yang saya kagumi. Walaupun mungkin itu pernah menyakitkan hati saya,  mereka juga pernah membahagiakan saya,” ujarnya bijak, kepada  majalah Time.

    Pilihannya menikah dengan seorang pengusaha dan mantan pengguna narkoba, Robie Uniacke, yang berusia 18 tahun lebih tua, langsung mendapat sorotan dari media. “Banyak anggapan miring saat saya memutuskan untuk hidup bersama dengan Robie. Tetapi, saya merasa sangat beruntung bisa tinggal bersama orang yang sungguh saya cintai,” ujarnya, berbinar.   
    Satu langkah besar berhasil dilampaui Rosamund. Namun, lagi-lagi ia tidak ingin menanggapinya secara berlebihan. Dalam salah satu wawancara di Vanity Fair, ia mengisahkan bahwa ia masih bisa berbelanja di Soho, London, dengan tenang karena hampir tidak ada yang mengenalinya.
Pernah, ada sesama pengunjung Soho yang menegurnya karena dianggap mirip dengan pemeran Amy di film Gone Girl. “Ketika saya katakan bahwa sayalah Rosamund Pike, ia tampak tak percaya, bahkan menanyakan mengapa saya belanja di sana. Begitu Anda menjadi bagian dari figur publik, seakan-akan Anda menjadi seorang makhluk asing, yang tidak boleh berada di tengah-tengah orang biasa,” ujarnya, heran.    
    Ia berusaha menjalani kehidupannya senormal mungkin. Ia memilih fokus menemukan hal-hal positif yang ia temui saat berada di industri ini. “Hal yang paling menyenangkan sebagai pekerja film adalah saya melihat begitu banyak orang di seluruh dunia bersemangat datang ke bioskop untuk menonton film, dan saya terlibat di dalamnya,” paparnya.(RL)
    



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?