Health & Diet
Makan Malam, Boleh, Kok!

4 Dec 2013


Mitos: Melewatkan makan pagi atau malam
agar langsing

Fakta: Beberapa orang menghindari makan pagi dan malam demi mengurangi asupan kalorinya. Katanya, sih, aktivitas tubuh di malam hari menurun sehingga kalori yang masuk tak terbakar dan menyebabkan kegemukan. Padahal, menurut dr. Grace, makan malam bukanlah 'dosa' besar. Apalagi jika Anda memiliki ritual makan malam bersama keluarga atau sering kali harus menghadiri pesta di malam hari.

Bayangkan saja, untuk bisa membakar 200 kkal (dari satu iris pizza atau cheese cake, misalnya), Anda harus 'jungkir balik' aerobik selama  dua jam.

“Jika Anda harus menghadiri pesta makan malam, tapi ingin berat badan tetap stabil, Anda bisa memilih asupan berkalori rendah saat makan pagi dan makan siang. Sehingga, sah-sah saja jika Anda mengonsumsi makan berkalori tinggi saat makan malam. Pokoknya, dalam sehari jatah Anda 1.800 kkal, tinggal bagaimana mengaturnya saja,” papar dr. Grace. Ia menyarankan, lebih baik makan sedikit  di siang hari daripada tidak sama sekali untuk mengantisipasi keinginan makan besar di malam hari. Sedikit dalam artian rendah kalori, tapi sebaiknya berporsi besar dan bergizi lengkap.

Yang juga perlu diingat, pola makan yang benar adalah makan hanya saat merasa lapar dan berhenti ketika sudah merasa kenyang. Lapar adalah panggilan alamiah bahwa tubuh membutuhkan makanan yang akan diolah menjadi energi untuk bisa melakukan fungsinya. Jadi, jika Anda merasa lapar di malam hari, ya, makan saja. Jangan melawan siklus tubuh, tapi pilihlah makanan yang tepat untuk tubuh Anda.

REYNETTE FAUSTO



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?