Sex & Relationship
Kuncinya: Nyaman

27 May 2014


Menurut Psikolog Nessi Purnomo, rasa sungkan atau malas atau gengsi yang mendasari wanita enggan mengungkapkan keinginannya lebih dahulu, berangsur-angsur akan menghilang ketika dia merasa nyaman dengan pasangannya. Begitu titik kenyamanan itu tercapai, dia sudah tidak akan berpikir panjang untuk mengatakan apa saja yang ada di kepalanya. Walaupun  mendapat respons yang tidak sesuai dengan keinginannya, harga dirinya tidak jatuh.

Nah, saatnya melihat kembali relasi kita dan pasangan.  Apakah kita sudah benar-benar nyaman dengannya atau sebaliknya?  “Jika berada di pilihan kedua, ini menjadi semacam peringatan untuk terus menggali apa yang perlu kita ketahui dari pasangan,” saran Nessi.

Terkadang, secara disadari atau tidak, kita (dan pasangan) memilih untuk membicarakan hal yang baik-baik saja, dan mengabaikan hal-hal yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Pokoknya, jangan sampai terjadi konflik. Padahal, segala proses berantem, diskusi, berbicara dari hati ke hati yang kita lakukan selama berelasi dengan pasangan, akan membuat kita  makin mengenal dirinya.
“Jika sudah ketemu pola pikirnya, maka akan lebih mudah untuk mengerti dan berkomunikasi dengannya,” papar Nessi.  Berarti sudah saatnya kita mau membuka diri dan mau berbicara lebih jujur pada pasangan mengenai hal apa saja yang kita suka atau tidak, dan harapan apa yang kita ingin peroleh dari dia. Tentu, cara penyampaian yang tepat menjadi hal yang perlu diperhatikan agar pasangan tidak sakit hati.

“Kita juga harus siap mental ketika pasangan mengeluhkan hal-hal yang tidak ia sukai dari kita. Mengemasnya pun harus elegan, sehingga kita sama-sama tahu apa yang diinginkan dan tidak ada yang merasa sakit hati,” kata Nessi.  Jika terus konsisten mau saling memperbaiki diri dan mau memahami, tentu titik kenyamanan itu segera tercapai. Hal-hal yang tadinya sulit diucapkan, kini bukan lagi masalah. Kita bisa lebih santai mengatakan bahwa kita kangen, mau bertemu, minta dibelikan ini itu  tanpa ragu, atau berpikir hingga berhari-hari sambil menimbang ini itu. Lebih menyenangkan, bukan?    

Rully Larasati




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?