Trending Topic
Kontribusi Wanita di Bidang Sains

17 Dec 2015

Awal Desember lalu, L’Oreal Indonesia dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KNIU), memberikan penghargaan kepada 4 wanita peneliti dalam acara L’Oreal UNESCO For Women in Science (FWIS) yang ke-12.
Sejak tahun 2004, L’Oreal Indonesia dan KNIU berjuang bersama untuk memajukan wanita peneliti di Indonesia. Jumlah, peran, dan pengaruh wanita dalam dunia sains telah mengalami perubahan, tetapi perubahan tersebut tidak berjalan secepat yang diharapkan. Data UNESCO menunjukkan, hanya 30% wanita peneliti di dunia dan hanya 3% wanita yang meraih penghargaan Nobel di bidang sains. Di Indonesia, dari total 22.950 peneliti, wanita peneliti hanya berjumlah sekitar 11.000.

“Kami harapkan keberhasilan dari para wanita peneliti dapat diapresiasi oleh berbagai pihak, termasuk mereka yang ada di sektor swasta, sehingga dapat memacu semangat para peneliti untuk membuat bangsa kita menjadi bangsa yang hebat,” kata Anies Baswedan, Ph.D, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyatakan, hanya 7% wanita lulusan S-1 yang meneruskan ke jenjang S-2, dan hanya 3% wanita lulusan S-2 yang menempuh program doktoral. Sepanjang tahun 2010 hingga 2015, angka pertambahan wanita peneliti justru turun, dari 6% menjadi 3%.

“Oleh karena itu, kami memiliki harapan besar agar program L’Oreal UNESCO FWIS dapat mengaspirasi wanita peneliti untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia,” ujar Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd.

Survei opini yang dilaksanakan oleh L’Oreal Foundation pada tahun 2015 menunjukkan, 67% orang Eropa berpikir wanita tidak memiliki keahlian yang cukup untuk menjadi peneliti ulung. Sering kali faktor penghambat kemajuan wanita datang dari mereka sendiri. Sains tidak menjadi bidang yang menarik bagi para remaja putri di tingkat SMP dan SMA.

“Ini saatnya kami mengembalikan ketertarikan terhadap dunia riset dan inovasi. Bukan rahasia lagi jika sains membutuhkan lebih banyak kontribusi wanita karena dunia membutuhkan sains dan sains membutuhkan wanita,” ujar Vismay Sharma, President Director, PT L’Oreal Indonesia.

Untuk mengubah angka jumlah wanita peneliti di Indonesia, L’Oreal Indonesia mengenalkan kampanye digital #ChangeTheNumbers. Kampanye ini bertujuan untuk mengubah persepsi publik terhadap wanita di bidang sains serta menarik lebih banyak wanita untuk memilih karier di bidang sains.

Untuk mendukung kampanye #ChangeTheNumbers, L’Oreal mengangkat sosok  wanita peneliti untuk dikenalkan kepada masyarakat luas. Keempat wanita tersebut adalah Sastia Prama Putri (dari ITB & Osaka University) dan Dr. Aluicia Anita Artarini (dari ITB), kategori Life Science, serta dr. Anawati, Ph.D (dari Universitas Teknologi Sumbawa) dan Kiky Corneliasari Sembiring, M. ENG (dari LIPI), kategori Material Sciences. (f)

Daria Gumulya



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?