Sejak melebarkan sayapnya ke Kota Bogor, tahun 2010, Bebek Pak Ndut berhasil mencuri hati para penikmat kuliner Kota Hujan. Turis Jakarta pun berdatangan setiap akhir pekan untuk mencicipinya.
Tak sulit mencari lokasinya, karena terletak di dekat kawasan air mancur.
Dapurnya sengaja diletakkan di luar, sehingga aroma masakannya menggoda selera setiap tamu yang datang. Di belakang dapur, ada area makan lesehan. Sayangnya area ini agak gelap. Lebih nyaman makan di bagian dalam resto, terang benderang dan berkipas angin.
Yang istimewa adalah Bebek Sangan. Sangan dalam bahasa Jawa berarti memasak menggunakan wajan tanah liat. Setelah diungkep, bebek dipanggang dalam tanah liat. Setelah diungkep, bebek dipanggang dalam wajan tanah liat. Proses pengolahan ini menyumbang aroma unik.
Dagingnya pun lembut karena bebek direbus hingga 4 jam. Yang membuatnya berbeda, sesaat sebelum disajikan, bebek disiram sambal bakar (campuran cabai bakar dan gula merah) dan lalapan daun pepaya muda.
Menu lain yang wajib coba adalah pula Bebek Remuk. Dinamakan remuk, karena sebelum digoreng dagingnya disuwir kasar. Sedikit daging dibiarkan menempel di tulangnya, agar bisa dinikmati sambil digigit tulangnya. Sertai sambal korek superpedas dari cabai rawit merah agar makin mantap. (AN)
Lokasi: Jl. Pemuda No.9A, Bogor. Telp: (0251) 8327801. Jam buka: 10.00 – 21.00 WIB (Sabtu - Minggu tutup pukul 22.00 WIB). Suasana: Tersedia lesehan outdoor dan makan di dalam.
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap
FOTO: TN