Indonesia memang memiliki banyak perajin dengan keterampilan yang belum tentu dapat kita temukan di negara lain. Kini, hasil karya para perajin Indonesia yang autentik tak lagi terikat dalam kesan ‘ketinggalan zaman’ karena sudah dikemas dalam desain yang modern oleh para desainer. Hasil perpaduan inilah yang menjadikan karya para perajin tetap sesuai untuk melengkapi gaya hunian masa kini.
Ini juga yang menjadi konsep utama tiap desain dari General Object. Brand desain produk yang memproduksi berbagai homeware dan furnitur yang dibuat bersama dengan para perajin lokal. Bukan sembarang produk, melainkan barang-barang kerajinan yang mungkin sudah familiar, tapi mulai sulit ditemukan. Dari keranjang anyaman hingga puff berbahan serat gajih, kini tak lagi terlihat kontras untuk ditempatkan di rumah modern ataupun apartemen.
Tak hanya sebagai ‘pembuat’, para perajin yang berasal dari daerah seputar Pulau Jawa ini juga menjadi patokan bagi desainer General Object dalam merumuskan desain produk mereka. Awalnya, desainer diharuskan memahami keterampilan dan cara bekerja perajin terlebih dahulu. Dari situ akan terlihat batasan-batasan apa yang perajin miliki untuk kemudian menjadi pertimbangan desainer dalam membuat rancangan. Namun, ini tak lantas menjadikan produk-produk mereka berkekurangan, tapi justru memiliki kesederhanaan khas produk ‘lokal’. Kesederhanaan ini menjadi karakteristik utama dari tiap produk, memberi tampilan yang modern tanpa menghilangkan sisi tradisionalnya.
Tak sampai di situ, karakteristik lokal juga terlihat dari bagaimana detail tiap material tetap dipertahankan. Dari rotan, bambu, kuningan, tembaga, hingga kayu jati ‘sakit’ yang digunakan tampak terekspos tekstur dan motif alaminya. Dalam balutan desain modern tersebut produk-produk perajin jadi lebih mudah diterima masyarakat. Permintaan yang tinggi tentu memancing para perajin untuk terus menghasilkan berbagai produk, tanpa perlu khawatir masyarakat akan memandangnya ‘ketinggalan zaman’.(f)
